REPUBLIKA.CO.ID,HELSINKI -- Polisi mengatakan, seorang pria menikam delapan orang di Kota Turku, Finlandia barat, Jumat, (18/8). Serangan itu menewaskan dua orang, sebelum akhirnya polisi menembaknya di paha dan menahannya.
Pihak berwenang mencari lebih banyak tersangka potensial dalam serangan tersebut. Seorang tersangka, seorang pria yang identitasnya tidak diketahui sedang dirawat di rumah sakit utama kota namun berada dalam tahanan polisi.
Polisi tidak memberikan informasi apapun tentang dua orang yang terbunuh atau kondisi orang-orang yang terluka di pusat Kota Turku, 150 kilometer di sebelah barat Helsinki.
Kepala Polisi Finlandia Seppo Kolehmainen mengatakan, terlalu dini untuk menghubungkan serangan tersebut dengan terorisme internasional. "Tidak ada yang diketahui tentang motifnya atau tepatnya apa yang terjadi di Turku," katanya seperti dilansir Time, Jumat, (18/8).
Tidak diketahui apakah serangan hari Jumat terkait dengan sebuah keputusan pada bulan Juni oleh Badan Keamanan Finlandia untuk meningkatkan penilaian ancamannya ke tingkat kedua dari empat skala. Layanan Intelijen Keamanan Finlandia mengatakan, adanya propaganda radikal Islam menyebabkan perubahan tersebut.
Negara Nordik sekarang dianggap sebagai bagian dari koalisi melawan ISIS. Tabloid Ilta-Sanomat mengatakan, enam orang terluka dalam serangan tersebut, satu pria dan lima wanita, dan seorang wanita dengan kereta dorong diserang oleh seorang pria dengan pisau besar.
Siaran Finlandia YLE mengatakan, beberapa orang terlihat terbaring di lapangan Puutori setelah serangan tersebut terjadi. Saksi mata Laura Laine mengatakan, ia kira-kira berjarak 20 meter (65 kaki) dari tempat penusukan itu terjadi.
"Kami mendengar seorang wanita muda menjerit, kami melihat seorang pria di alun-alun dan sebuah pisau berkilauan, dia melambaikannya ke udara, saya tahu dia telah menikam seseorang," kata Laine.
"Pemerintah Finlandia memantau dengan ketat penyelidikan polisi atas serangan tersebut, kata Perdana Menteri Juha Sipila.
"Polisi telah menyuruh kami untuk tidak pergi ke pusat kota, jadi kami berada di kedai kopi ini beberapa blok dari sini," kata Vanessa Deggins, seorang mahasiswa Amerika di salah satu dari tiga universitas di Turku.
Deggins tidak menyaksikan serangan itu, tapi mendengar sirene melewatinya. "Ini adalah negara yang aman dengan standar Amerika. Saya baru saja pulang jam 2-3 pagi, saya merasa aman," katanya.
Menteri Dalam Negeri Finlandia Paula Risikko mengatakan, pihaknya belum dapat mengkonfirmasi identitas tersangka. "Kami telah melakukan kontak dengan petugas imigrasi karena orang tersebut terlihat seperti orang asing," katanya seperti dilansir Aljazirah.
Kementerian Dalam Negeri Finlandia mengatakan, keamanan ditingkatkan di seluruh negeri setelah terjadi kekerasan. Markus Laine dari Biro Investigasi Nasional mengatakan, pada tahap ini, hanya ada satu tersangka dan pihaknya sedang menyelidiki apakah ada lebih banyak orang yang terlibat tapi sepertinya dia sendiri.
"Insiden tersebut tidak diselidiki sebagai serangan terorisme. Namun kemungkinan tersebut tak dikesampingkan," kata Laine.
Beberapa orang terlihat terbaring di tanah di bagian tengah kota setelah peristiwa penikaman. Warga diminta untuk menghindari daerah serangan tersebut.