Sabtu 19 Aug 2017 22:55 WIB

Kuliner Aceh Daya Tarik Kunjungan Wisatawan

Gerai yang menjual ikan kayu, kuliner khas Aceh
Foto: MGROL77
Gerai yang menjual ikan kayu, kuliner khas Aceh

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Reza Fahlevi mengatakan kuliner salah satu alasan wisatawan untuk berkunjung ke daerah setempat.

"Sesuai dengan data Kementerian Pariwisata RI, 30 persen uang yang dibawa wisatawan ke suatu daerah, dihabiskan untuk mencicipi dan belanja kuliner," kata Reza Fahlevi Banda Aceh, Sabtu (19/8).

Ia menjelaskan salah satu upaya untuk memperkenalkan kekayaan kuliner yang dimiliki provinsi ujung paling barat Indoensia ini, Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menyelenggarakan event Aceh Internasional Halal Food Festival.

Ia mengatakan penyelenggaraan kegiatan tersebut untuk menemukan, mengenali dan melestarikan berbagai potensi kuliner Aceh yang berkembang di masyarakat karena merupakan warisan kekayaan budaya Serta mempromosikan potensi dan kekayaan kuliner Aceh sebagai daya tarik wisata.

"Kegiatan ini juga sarana untuk memperluas jaringan pemasaran produk kuliner Aceh, serta sebagai salah satu upaya untuk melakukan sosialisasi dan standarisasi produk-produk makanan halal," katanya.

Ia menyebutkan Aceh Internasional Halal Food Festival diikuti oleh 102 tenant dari total 50 stand, yang dibagi atas tiga zona stand, yaitu zona kuliner khas Aceh, Zona jajaran nusantara dan zona halal.

Kegiatan ini turut diikuti oleh peserta dari luar negeri yang tergabung dalam IMT GT, yaitu Malaysia dan Thailand, dan peserta lokal, yaitu Tim Penggerak PKK, IKA Boga Aceh, LPPPOM MPU Aceh, PLUT Aceh dan pegiat kuliner Aceh lainnya.

Ia mengatakan berbagai rangkaian kegiatan akan turut mengisi event ini, di antaranya pertemuan antar pengusaha-pengusaha IMT GT yang bergerak dalam bidang pelayanan wisata halal, sosialisasi jaminan produk halal oleh LPPOM MPU Aceh, coffee meeting dan diskusi, lomba masak, ngopi gratis, khanduri sate matang dan sie reuboh. "Puncaknya adalah pemecahan rekor MURI 1.000 Idang Talam terbanyak," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement