REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhelatan olahraga terbesar di Asia Tenggara telah dimulai. Insiden terbaliknya bendera sang pusaka Merah Putih di buku panduan pelaksanaan SEA Games di Kuala Lumpur, Malaysia, menodai acara olahraga tersebut.
Presiden Joko Widodo menyesalkan insiden ini. Ia meminta agar Pemerintah Malaysia menyampaikan permintaan maafnya secara resmi kepada Indonesia.
"Kita sangat menyesalkan kejadian seperti itu, tetapi tidak usah dibesar-besarkan. Kita menunggu permintaan maaf dari Pemerintah Malaysia, secara resmi," kata Jokowi di Lapangan Park & Ride Jl MH Thamrin, Jakarta, Ahad (20/8).
Permintaan maaf dari Pemerintah Malaysia sangat ditunggu oleh Pemerintah Indonesia. Lantaran bendera negara merupakan kebanggaan Indonesia dan menyangkut nasionalisme masyarakat Indonesia.
"Saya kira kita nanti menunggu permintaan maaf resmi dari Pemerintah Malaysia," ujarnya.
Seperti diketahui, dalam buku panduan pelaksanaan di halaman 80, bendera Indonesia dicetak terbalik. Buku itu dibagikan pada pejabat yang hadir pada pembukaan SEA Games 2017. Melalui akun Instagram resminya, Menpora Imam Nahrawi menyayangkan insiden ini. "Pembukaan #SEAgames2017 yg bagus tapi tercederai dengan keteledoran fatal yg amat menyakitkan. Bendera kita....Merah Putih. Astaghfirullah...," tulis Menpora Imam Nahrawai lewat akun Instagram-nya, Sabtu (19/8).
Dalam lembaran buku yang diunggah Imam Nahrawi tampak bendera Indonesia menjadi putih merah. Bendera Tanah Air berada di sisi sebelah kanan bersebelahan langsung dengan Malaysia.
Nahrawi pun akan segera melakukan protes kepada pihak panitia. "Jelas kami akan protes kepada panitia penyelenggara SEA Games 2017," tegas Imam Nahwari kepada para wartawan di pembukaan SEA Games 2017 di Bukit Jalil, Sabtu (19/8).
Selain bendera yang terbalik, Kemenpora juga mempermasalahkan soal rekam jejak juara umum. Pada 2011 lalu, Indonesia berhasil menjadi juara umum. Namun, bukan bendera Indonesia yang dipasang, melainkan milik Thailand.
Ikuti Whatsapp Channel Republika