Ahad 20 Aug 2017 18:24 WIB

Warga dan Komunitas di Sukabumi Giatkan SaveSungai Cimandiri

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Warga dan sejumlah komunitas di Kota Sukabumi menggelar upacara hari kemerdekaan dan membentangkan bendera merah putih sepanjang 72 meter di pinggir Sungai Cimandiri, Kecamatan Lembursitu, Rabu (17/8).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Warga dan sejumlah komunitas di Kota Sukabumi menggelar upacara hari kemerdekaan dan membentangkan bendera merah putih sepanjang 72 meter di pinggir Sungai Cimandiri, Kecamatan Lembursitu, Rabu (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sejumlah warga dan komunitas di Kota Sukabumi menggiatkan gerakan saveSungai Cimandiri. Kegiatan ini dilakukan dengan membersihkan aliran sungai dari sampah.

Aksi tersebut dilakukan bersamaan dengan momen hari kemerdekaan pada 17 Agustus lalu.

"Cimandiri sudah dalam kondisi kritis," ujar salah seorang penggagas gerakan yang juga Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi Yudi Yustiawan kepada wartawan Ahad (20/8).

Hal ini ungkap dia ditandai dengan fluktuasi debit air pada musim hujan yang jauh berbeda dengan kemarau. Pada musim kemarau seperti saat ini, aliran air sungai mengalami surut. Sedangkan pada musim hujan debit airnya sangat tinggi

Oleh karena itu kata Yudi, warga dan komunitas menggiatkan gerakan penyelamatan Sungai Cimandiri. Upaya ini dilakukan mulai dari hulu hingga hilir. Misalnya dengan melakukan pembersihan sungai dari sampah dan melakukan penanaman pohon.

Intinya ungkap Yudi, gerakan ini berupaya membangkitkan upaya pelestarian alam di tengah masyarakat. "Mudah-mudahan menjadi tonggak dalam menyelamatkan Cimandiri pada khususnya dan perlindungan alam pada umumnya," imbuh dia.

Menurut Yudi, gerakan ini melibatkan sejumlah komunitas budaya dan pemuda di Sukabumi. Diantaranya dari mojang dan jajaka Kota Sukabumi dan penggiat seni budaya.

Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, kegiatan penyelamatan sungai harus dilakukan oleh semua elemen masyarakat.

"Kegiatan bersih sungai ini untuk pelesatarian alam dan keberlanjutan kehidupan manusia," terang dia.

Menurut Fahmi, gerakan gotong royong untuk membersihkan sungai dari sampah telah dilakukan sejak Juli lalu. Gotong royong ini dilakukan dengan melibatkan warga dan sejumlah elemen masyarakat diantaranya para kader posyandu di kecamatan-kecamatan.

Aksi bersih sampah di sungai ini diharapkan dapat terus berlanjut secara rutin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement