Senin 21 Aug 2017 13:55 WIB

Kelompok Bersenjata Tembaki Warga Desa Filipina

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Pasukan pemerintah merangsek masuk dalam upaya mengusir kelompok bersenjata Maute di Marawi City, Filipina Selatan.
Foto: Erik De Castro/Reuters
Pasukan pemerintah merangsek masuk dalam upaya mengusir kelompok bersenjata Maute di Marawi City, Filipina Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA – Sekelompok pria bersenjata menyerang sebuah desa di provinsi Basilan, Filipina, Senin (21/8) pagi waktu setempat. Serangan ke desa berpenduduk mayoritas Muslim tersebut menyebabkan sembilan orang tewas dan 11 lainnya luka-luka.

Komandan Satuan Tugas Gabungan Basilan Col Juvymax Uy mengatakan sekelompok pria bersenjata tersebut diduga merupakan milisi Abu Sayyaf. “Warga sipil ditembak oleh bandit dan mereka membakar empat rumah, termasuk sebuah pusat penitipan anak di daerah tersebut,” ungkap Uy, seperti dilaporkan laman Anadolu Agency.

Adapun korban tewas, kata Uy, terdiri dari tiga wanita dan enam pria. Sedangkan para korban luka sedang dirawat di rumah sakit di daerah tersebut.

Kelompok Abu Sayyaf diketahui memiliki basis di Basilan yang dipimpin oleh Isnilon Hapilon. Ia bersama milisi Abu Sayyaf lainnya dilaporkan telah berpindah ke Mindanao Tengah untuk bergabung dengan kelompok Maute yang diyakini terafiliasi ISIS. Maute adalah kelompok yang menyerang Marawi pada 23 Mei lalu dan memicu perang yang telah berlangsung hampir tiga bulan.

Militer Filipina mengungkapkan bahwa Hapilon adalah pemimpin ISIS di Asia Tenggara. Sebelumnya ia dilaporkan gagal merekrut faksi Sulu kelompok Abu Sayyaf untuk mendukung jaringan teroris internasional.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement