Senin 21 Aug 2017 14:49 WIB

RSJ Lampung Tambah Kapasitas Rawat Inap

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Hazliansyah
Suasana di Rumah Sakit Jiwa
Suasana di Rumah Sakit Jiwa

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan mewujudkan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lampung yang berada di Desa Kurungan Nyawa, Gedongtaan, Kabupaten Pesawaran, menjadi rumah sakit tipe A. Selain melengkapi peralatan medis, RSJ juga akan menambah kapasitas ruang perawatan dan sumber daya manusia (SDM).

Kabag Humas dan Komunikasi Publika Biro Protokol dan Humas Setdaprov Lampung Heriyansyah mengatakan, gubernur Lampung berusaha mewujudkan RSJ menjadi tipe A dengan penambahan kapasitas ruang perawatan, peralatan medis, dan SDM.

”Pemprov Lampung berupaya menambah kapasitas agar makin banyak pasien yang dirawat,” katanya, Senin (21/8).

Kapasitas ruang perawatan di RSJ satu-satunya di Lampung tersebut saat ini hanya mampu menampung pasien 115 orang. Sedangkan pasien yang harus dilayani berasal dari 14 kabupaten/kota di Provinsi Lampung.

Berdasarkan data di RSJ Lampung, jumlah kunjungan pasien ke RSJ tersebut tercatat 37.490 orang pada tahun 2015 atau dihitung 120 orang per hari. Dari jumlah tersebut, setiap harinya minimal ada lima pasien yang harus dirawat inap.

Untuk mengatasi itu, Pemprov Lampung sejak tahun 2015 membangun gedung rawat inap baru diantaranya gedung /intermediate berkapasitas 32 tempat tidur. Gedung pediatric intensive care unit atau gaduh gelisah berkapasitas tujuh tempat tidur, dan gedung rawat inap narkotika, psikotropika dan zat adiktif (Napza) berkapasitas sebanyak 42 tempat tidur.

Ketiga gedung tersebut dibangun dengan anggaran Rp 8,65 miliar. Sedangkan tahun 2016 juga dibangun gedung rawat inap kelas satu dan kelas tiga berkapasitas masing-masing 10 tempat tidur. Ditambah gedung laboratorium. Ketiganya dibangun dengan anggaran Rp 692,23 juta.

Menurut Direktur RSJ Lampung dr Ansyori, bila seluruh gedung rawat inap tersebut dioperasikan, dapat menambah kapasitas jumlah pasien rawat inap pasien menjadi 216 tempat tidur dari semula 115 tempat tidur. Selain Gedung, Pemprov juga manambah alat kesehatan canggih sejak tahun 2015.

Sekarang di RSJ Lampung sudah tersedia alat EMG Myograth, drug testing monitor yaitu alat tes narkoba dengan menggunakan sampel darah, automatic blood chemistry-nya analizer, USG, dan EEG brain mapping with PSG.

“Kendala yang kami alami saat ini masih kurangnya tenaga perawat dan dokter spesialis," kata Ansyori.

Ia berharap, gedung rawat inap baru tersebut dapat dioperasikan tahun ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement