REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Pariaman terus melakukan proses evakuasi terhadap masyarakat yang terdampak banjir di Perumahan Kasai Permai, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman, Sumbar. Diperkirakan, hingga Senin (21/8) malam masih ada warga yang kesulitan untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Kapala Pelaksana BPBD Kabupaten Padang Pariaman Amiruddin menjelaskan proses evakuasi akan terus dilakukan hingga malam ini. Meski begitu, BPBD belum bisa memastikan berapa korban yang belum dievakuasi. Secara keseluruhan, ada 600 kepala keluarga yang terdampak banjir kali ini.
"Kami sedang evakuasi korban banjir di TKP, bersama TNI, Polri dan masyarakat, mohon doa kita bersama semoga Allah melindungi kita semua," ujar Amiruddin, Senin (21/8).
Catatan BPBD, sekaligus revisi untuk berita Republika.co.id sebelumnya, jumlah rumah yang terdampak pada banjir kali ini sekitar 200 rumah. Selain ada satu SMA dan satu SMP yang ikut terendam banjir. Ketinggian air yang bervariasi antara 0,5 meter hingga 2 meter ikut diperkirakan berdampak pada 600 kepala keluarga.
BPBD juga merinci terdapat 5 orang ibu hamil dan 15 lansia yang mendapat prioritas pertolongan. Kerugian sendiri ditaksir sebesar Rp 100 juta. Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan BPBD Provinsi Sumatra Barat Pagar Negara mengungkapkan, sejak siang hari tim BPBD Padang Pariaman sudah turun ke lapangan untuk melakukan evakuasi terhadap sejumlah murid sekolah yang masih terjebak di ruang kelas.
Dilaporkan, beberapa ruang kelas terendam air hingga setinggi lutut. "Tim sejak siang turun. Tujuan Perumahan Kasai Permai karena dikhawatirkan ada beberapa murid sekolah yang terjebak. Kami terus pantau informasi di lapangan," ujar Pagar, Senin (21/8).
BPBD mencatat, paling tidak sebanyak 1.500 siswa SD, SMP, dan SMA yang terdampak banjir hari ini. Sementara itu, sebanyak 600 kepala keluarga juga dilaporkan terdampak banjir. Pagar menyebutkan, hingga saat ini belum dilakukan evakuasi oleh BPBD terhadap masyarakat terdampak banjir. Ketingginya banjir sendiri bervariasi antara 0,5 meter hingga 1,5 meter.
Sejak siang hari, hujan lebat disertai angin kencang memang melanda sebagian besar wilayah Sumatra Barat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau melaporkan bahwa hingga Senin (21/8) petang, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan disertai petir masih terjadi di wilayah Agam, Pariaman, Pasaman Barat, Bukittinggi, Padang Panjang, Padang, Solok, Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Tanah Datar, Limapuluh Kota, dan dapat meluas ke wilayah Pasaman, Solok Selatan, dan sekitarnya.
"Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 19.30 WIB," ujar Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau Padang Budi Iman Samiaji.