Rabu 23 Aug 2017 23:12 WIB

Padang Savana Gunung Rinjani Terbakar

kebakaran lahan gambut (Ilustrasi)
Foto: Antara
kebakaran lahan gambut (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Padang savana di Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dalam beberapa hari terakhir terbakar karena rerumputan yang sudah mengering terkena suhu panas.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) R Agus Budi Santosa di Mataram, Rabu (23/8), mengatakan peristiwa kebakaran pertama kali terjadi pada Minggu (20/8) sekitar pukul 16.00 Wita, dengan luas areal yang terbakar mencapai 9,7 hektare.

Lokasi kebakaran berada di sekitar jalur pendakian Sembalun, Kabupaten Lombok Timur atau pos 3 ke arah pos ekstra. "Api berhasil dipadamkan oleh petugas pada Senin (21/8), sekitar pukul 03.00 Wita," katanya.

Ia mengatakan kebakaran di kawasan padang rumput kembali terjadi pada Selasa (21/8). Lokasi kebakaran tidak jauh dari peristiwa kebakaran yang terjadi sebelumnya.

Namun luasan areal padang rumput yang terbakar pada hari kedua jauh lebih kecil dibandingkan peristiwa sebelumnya. Penyebab kebakaran pada hari pertama, kata Budi, dicurigai bukan karena penyebab alam. Namun untuk memastikan hal itu, pihaknya menunggu proses penyelidikan pihak kepolisian.

Begitu juga dengan peristiwa kebakaran yang kedua diduga masih ada hubungan dengan peristiwa sebelumnya. Bisa jadi karena masih ada bara api yang kemudian dibawa angin dan mengenai rumput kering sehingga timbul nyala api. "Yang berhak memberikan keterangan kesimpulan penyebab kebakaran adalah polisi karena sudah ada oleh tempat kejadian perkara dan pengambilan keterangan," ujarnya.

Saat ini, kata dia, sebanyak 16 orang tim masih bersiaga di atas pegunungan. Mereka terdiri atas delapan orang petugas dari BNTGR, dan delapan orang lainnya berasal dari unsur masyarakat peduli api yang sudah dibekali bekal khusus melakukan pemadaman api.

Mereka mendirikan tenda dan menginap di sekitar lokasi kebakaran untuk memastikan bahwa tidak ada kebakaran susulan lagi. "Jadi harus ditunggu lokasi kebakaran. Sebab, kita tidak tahu ada kayu yang sebelumnya terbakar dan sudah padam, tapi di dalamnya masih ada bara api. Jika itu diterbangkan angin kemudian mengenai rumput kering bisa terbakar lagi," ucapnya. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement