REPUBLIKA.CO.ID, AUSTIN -- Badai kategori empat Harvey melanda wilayah Texas, Amerika Serikat (AS). Diperkirakan, bencana alam ini menjadi sangat buruk yang terjadi di negara bagian itu dalam 12 tahun terakhir.
Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan antsipasi bencana dilakukan dengan meminta bantuan pihak berwenang lebih banyak. Sebelumnya, menutur Pusat Badai nasional AS, gelombang badai dapat membuat banjir besar dan mengancam jiwa, termasuk hingga wilayah sekitar Houston.
"Texas saat ini akan menghadapi bencana yang sangat besar dan kami harus mempersiapkan segala sesuatu untuk kemungkinan terburuk, serta mengatasinya," ujar Abbott dilansir BBC, Sabtu (26/8).
Harvey diperkirakan dapat menerpa wilayah utama yang menjadi industri penyulingan minyak Texas. Kemudian juga Corpus Christi, sebuah kota pelabuhan yang berada dalam jalur perkiraan badai tersebut.
Pada Jumat (25/8) pukul 18.00 waktu setempat, badai membawa angi berkekuatan 215 kilometer per jam. Menurut badan meteorologi nasional, badai dapat menyebabkan hujan deras dan berpotensi lebih banyak wilayah yang terkena banjir lainnya.
Atas kemungkinan bencana besar tersebut, Presiden AS Donald Trump dilaporkan memberi respon cepat dan memberikan bantuan federal. Trump juga dikatakan akan berkunjung ke Texas pada awal pekan depan.
Pusat Cuaca Nasional AS mengatakan kemungkinan Harvey menjadi badai yang terkuat sejak 2005. Di AS pada tahun itu ada badai Wilma yang melanda Florida. Ketika itu, sebanyak 87 orang tewas. Setelah itu, ada badai Katrina yang memukul New Orleans dan menyebabkan hampir 2.000 orang tewas.