Ahad 27 Aug 2017 18:57 WIB

KPU Minta Pemilih Kritis Ketika Pemutakhiran DPT

Warga memasukan surat suara ke kotak suara. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Warga memasukan surat suara ke kotak suara. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO —  Anggota KPU-RI Evi Novida Ginting berharap masyarakat yang sudah bisa menggunakan hak pilihnya, harus kritis pada saat tahapan pemutakhiran Data Pemilih Tetap (DPT), khususnya jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018.

"KPU tidak hanya membangun dan meningkatkan kesadaran kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilih, akan tetapi KPU harus mampu mencerdasan pemilih dalam menggunakan hak pilihnya," kata Evi, saat peluncuran tahapan pemilihan wali kota Gorontalo, Ahad (27/8).

Untuk membangun kesadaran dan kecerdasan pemilih, pemilih juga harus memiliki kemauan serta kritis pada saat pemutakhiran data pemilih yang akan dipersiapkan oleh penyelenggara. KPU berharap agar pemilih bisa mengecek namanya apakah sudah terdaftar atau belum di dalam sistem informasi yang dimiliki KPU.

"Berharap ada tanggapan, kritisi dari masyarakat terhadap DPT yang dimiliki KPU, sehingga rekan-rekan KPU daerah bisa memaksimalkan layanan dalam pemutakhiran data pemilih," kata dia, menegaskan. 

Tidak hanya kepada masyarakat, Evi juga berharap agar partai politik dapat memberikan masukan dan mengawasi jalannya pemutakhiran data pemilih, pastikan tidak ada wajib pilih yang tidak masuk dalam DPT.

Sementara dalam proses pencalonan kepala daerah, KPU terus melakukan evaluasi. Pilkada serentak 2018 merupakan yang ketiga dari pelaksanaan pilkada serentak yang sudah dimulai tahun 2015 dan 2017.

"Dalam evaluasi Pilkada 2015 dan 2017, dijadikan perbaikan untuk Pilkada serentak 2018. Belajar dari tahun Pilkada sebelumnya, berharap akan lebih sukses lagi ke depannya," kata dia. 

Menurut dia, hampir di semua Pilkada, proses pencalonannya menimbulkan masalah, baik dari sisi perseorangan maupun partai politik. "Masalah bisa diminimalisir jika semua proses tahapan pencalonan sesuai dengan aturan yang berlaku," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement