REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sebuah keluarga Palestina telah menginformasikan kepada pihak berwenang Mesir atas penculikan keluarga mereka setelah melintasi perbatasan Rafah kemarin. Abdel-Qader Qeshta (41) melintasi perbatasan Mesir dari Jalur Gaza untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi dengan maskud untuk melaksanakan ibadah haji.
Saudara laki-laki Qeshta, Khaled, mengatakan seorang pasukan militer Mesir menghentikan bus yang saudaranya naik setelah mereka meninggalkan perbatasan Rafah Mesir. Pasukan militer Mesir tersebut lalu menculik saudaranya.
Khaled menambahkan, perwira Mesir tersebut mengklaim bahwa Qeshta ditahan untuk interogasi singkat dan akan dikirim ke Bandara Internasional Kairo untuk bergabung dengan calon jamaah haji lainnya sebelum meninggalkan Mesir. Namun pesawat tersebut dilaporkan tiba di bandara Jeddah Saudi hari ini tanpa kehadiran Qeshta.
Khaled meminta pihak berwenang Mesir untuk segera membebaskan Qeshta. "Meminta Arab Saudi untuk turun tangan saat calon jamaah haji yang berada di dalam bus, adalah keluarga para martir kota Badui utara Sheikh Zuweid di Semenanjung Sinai," ujar Khaled seperti dilansir Middle East Monitor (28/8).
Dua tahun yang lalu, orang-orang bersenjata mencegat sebuah bus penumpang yang menuju ke ibukota Mesir, Kairo, dekat perbatasan Rafah dan menculik empat penumpang. Mesir membuka persimpangan Rafah kemarin selama dua hari untuk mengizinkan calon jamaah haji melakukan perjalanan untuk melaksanakan ibadah haji serta kasus kemanusiaan yang memerlukan perawatan medis.