REPUBLIKA.CO.ID, KABUL--- Sebuah bom bunuh diri meledak di sebuah bank yang dekat dengan kedutaan besar AS di ibu kota Afghanistan, Kabul, Selasa. Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan, ledakan ini menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai delapan lainnya.
Juru bicara kementerian Dalam Negeri, Najib Denmark mengatakan pelaku bom bunuh diri ini berhasil masuk ke sebuah cabang Bank Kabul dekat dengan kuartal diplomatik utama.
Seperti dilansir dari Reuters (29/8), Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi saat bank-bank sibuk dengan nasabah yang melakukan transaksi menjelang liburan Idul Adha pada akhir pekan ini. Taliban mengaku menargetkan tentara dan polisi yang akan mengambil gaji mereka.
Menurut PBB, serangan bom bunuh diri terakhir di Kabul menyoroti bahaya di kota tersebut. Sebanyak 209 warga sipil terbunuh dan 777 lainnya cedera pada paruh pertama tahun ini.
Taliban, yang berjuang untuk mengembalikan hukum Islam dan mengusir pasukan internasional yang mendukung pemerintah di Kabul, telah melakukan banyak serangan. Kelompok militan lainnya, termasuk jaringan Haqqani yang berafiliasi dan cabang ISIS setempat, telah melakukan yang lainnya.
Serangan di bank, tempat tentara dan polisi sedang mengambil gaji mereka telah menjadi taktik reguler Taliban. Juru bicara gerakan Zabihullah Mujahid mengatakan beberapa anggota pasukan keamanan telah terbunuh. Tidak ada konfirmasi dari pemerintah.