REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah koperasi yang aktif di Kota Sukabumi jumlahnya hanya mencapai puluhan unit. Pasalnya, banyak koperasi yang tidak melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT) secara rutin.
"Jumlah koperasi yang ada di Sukabumi saat ini mencapai sebanyak 313 koperasi," ujar Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian Kota Sukabumi Ayep Supriatna kepada wartawan Rabu (30/8). Hal ini disampaikan di sela-sela seminar perkoperasian yang dilakukan di Aula Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Kota Sukabumi.
Menurut Ayep, dari jumlah tersebut yang aktif melakukan RAT hanya sebanyak 80 koperasi. Sehingga kata dia koperasi yang dikatakan sehat di Kota Sukabumi hanya sebanyak 80 unit koperasi atau 20 persen dari total keseluruhan koperasi.
Kondisi ini, ungkap Ayep menunjukkan, masih adanya ratusan koperasi yang tidak aktif. Para pengelola koperasi yang tidak aktif ini lanjut dia telah diundang pemkot dan Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) pada setiap hari Jumat.
Dalam kesempatan itu terang Ayep para pengurus koperasi diminta untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi dan diberikan semangat untuk bangkit. Harapannya kata dia koperasi yang tidak aktif tersebut bisa kembali sehat dan menjalankan organisasi koperasi dengan baik.
Bila tidak aktif terus menerus lanjut Ayep, maka koperasi tersebut dapat dibubarkan sesuai aturan yang ada. Bahkan kata dia pada awal 2017 ini saja sudah ada 103 unit koperasi di Kota Sukabumi yang dibubarkan pemerintah pusat.
Awalnya kata Ayep, ada sebanyak 132 koperasi yang dibubarkan. Namun sambung dia dilakukan penyanggahan dan akhirnya hanya 103 yang dibubarkan. Sementara itu sebanyak 29 unit koperasi lainnya dilakukan rehabilitasi dan akhirnya bisa bangkit kembali.
Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz mengatakan, keberadaan koperasi di Sukabumi memang belum bagus. "Kondisi ini hampir sama di semua daerah," ujar dia.
Informasi yang diperolehnya dari Dekopin ungkap Muraz, dari 209 ribu koperasi di Indonesia hanya satu koperasi yang masuk ke level dunia yakni koperasi karyawan Semen Gresik. Prestasi ini kata dia harus menjadi contoh bagi koperasi yang ada di Sukabumi. "Yang harus jadi perhatian yakni pengurus koperasi harus jujur dan jangan berpolitik fokusnya ke ekonomi," imbuh Muraz. Intinya kata dia karakter pengurus yang perlu keikhlasan dan kejujuran untuk mengelola koperasi.
Ketua Dekopinda Kota Sukabumi Uung Rustiawan mengatakan, di Kota Sukabumi tercatat sebanyak 18 koperasi yang dianggap berkualitas karena menerapkan prinsip dasar koperasi. Namun kata dia ada sebanyak tiga koperasi yang memerlukan perhatian khusus dan tiga unit lainnya tersangkut kasus hukum.