REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), Emma Sri Martini mengatakan rencananya financial closing dari proyek kereta ringan atau Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek akan dilakukan pada akhir tahun ini. Saat ini, Emma mengatakan, pihak pemerintah masih melakukan finalisasi skema pendanaan LRT yang tertuang di peraturan pemerintah (PP).
Emma mengatakan untuk bisa mengebut financial closing pada akhir tahun ini, SMI bersama KAI perlu melakukan kelengkapan syarat dan peraturan. Selain itu, dia menuturkan, saat ini SMI bersama Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) sedang melakukan kroscek angka dari pendanaan LRT.
"Iya, itu targetnya akhir tahun ini financial close, tetapi syaratnya itu kan banyak banget, ya. Syarat-syaratnya yang harus dilengkapi, peraturan-peraturan, komitmen-komitmen, angka-angka yang itu yang harus dicek dulu," ujar Emma di Kantor Kemenko Maritim, Senin (4/9).
Emma mengatakan ada banyak hal baru yang perlu disesuaikan terkait proyek ini. Selain perubahan harga yang terkoreksi kemarin, ia mengatakan, bentuk konsesi juga perlu dimasukan ke dalam PP LRT ini.
"Semua masih progresssing aja. Ini kan skema baru beberapa aturan yang mesti dibuat. Aturannya baru, bentuk konsesinya baru. Jadi, banyak hal baru untuk proyek ini. Jadi, kita persiapannya paralel, menyiapkan regulasi dan menyiapkan struktur pendaraannya," kata Emma.
Ia berharap proses syarat dan kepastian angka bisa selesai dalam beberapa bulan ke depan. Ia mengatakan jika komponen tersebut telah selesai maka akhir tahun ini, financial closing yang diharapakan bisa terjadi.
"Terkait dengan konsesinya, macem-macem itu yang harus di-close dulu sebelum financial close, kita targetinnya tahun ini mudah-mudahan selesai hari ini," kata Emma.