REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), berjanji memperkuat kerja sama dengan Kepolisian agar kasus suporter tewas tak lagi terulang. Sekertaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria menegaskan, federasi nasional akan lebih serius menangkal prilaku onar yang dilakukan para oknum pendukung sepak bola di Tanah Air.
Ratu juga mengingatkan, agar para suporter nasional, memahami upaya PSSI mengatur situasi di dalam stadion saat pertandingan, agar lebih aman dan teratur. “Semoga sinerji dengan kepolisian dan pengamanan internal PSSI bisa lebih baik lagi,” kata dia, saat temu wartawan di kantor federasi nasional, di Jakarta, Selasa (5/9).
Insiden tewasnya suporter nasional kembali terjadi. Kali ini, terjadi saat laga pertandingan uji coba antara timnas Indonesia menjamu Fiji, di stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi Sabtu (2/9). Korban tewas, bernama Catur Yuliantono.
Laki-laki 32 tahun itu, meninggal dunia lantaran luka bakar. Catur merupakan korban dari ulah suporter lain yang nekat menyalakan suar api dan petasan saat pertandingan. Bahan yang dilarang oleh Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) itu, menyala dan meluncur dari tribun selatan lalu menyasar Catur yang menonton bersama keluarganya di tribun timur.
Atas insiden tersebut, Kepolisian Bekasi sudah menangkap pelaku yang menyalakan suar api dan petasan tersebut. Akan tetapi, PSSI terancam akan mendapatkan sanksi FIFA atas insiden tersebut. Namun sampai hari ini FIFA dan AFC (Federasi Sepak Bola Asia), belum menerima menjawab laporan federasi nasional tentang kejadian tersebut.
Ratu menerangkan, saat kejadian itu, PSSI dan Kepolisian serta pengamanan internal stadion, sudah menerapkan sistem keamanan maksimal. Sebanyak 130 personil Kepolisian di fokuskan pada titik-titik rawan onar di dalam stadion. Akan tetapi, ragam insiden tak terduga terbukti lolos dan memakan korban jiwa.
“Saya ingin meyakinkan kepada semua, bahwa PSSI sudah on the right track (di jalan yang benar). Dan semua perbaikan untuk keamanan dalam pertandingan, akan terus kita lakukan,” sambung Ratu. Kata dia, salah satu upaya perbaikan tersebut, dengan memperketat sistem keamanan saat laga-laga resmi internasional di Indonesia.
PSSI, juga berharap banyak bantuan dari pemerintah. Terutama soal infrastruktur stadion yang lebih menunjang sistem keamanan bagi pemain dan penonton. Menurut Ratu, salah satu kegagalan personil keamanan dan PSSI menjamin tak ada insiden dalam pertandingan, lantaran infrastruktur stadion yang tak mendukung. “Karena security (keamanan) tidak bisa melakukan apa-apa tanpa infrastruktur yang baik,” sambung Ratu.