Rabu 06 Sep 2017 05:33 WIB

UEA Minta Masyarakat Internasional Atasi Krisis Rohingya

Rep: Santi Sopia/ Red: Esthi Maharani
Keluarga pengungsi Rohingya melintasi sungai kecil di perbatasan Myanmar-Bangladesh near Cox's Bazar, Bangladesh, Selasa (5/9)
Foto: Bernat Armangue/AP
Keluarga pengungsi Rohingya melintasi sungai kecil di perbatasan Myanmar-Bangladesh near Cox's Bazar, Bangladesh, Selasa (5/9)

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Uni Emirat Arab (UEA) mengutuk pembantaian terhadap Muslim etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar. UEA melalui Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional juga menekankan pentingnya masyarakat internasional untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang memburuk di sana.

"Tragedi yang sedang berlangsung yang dialami oleh orang-orang Rohingya dan penderitaan yang mereka alami tidak dapat diterima," kata kementerian UEA dilansir Wam.ae, Selasa (5/9).

Kementerian UEA meminta PBB melaksanakan fungsi dan tugasnya serta melakukan intervensi dan memberikan solusi kemanusiaan serta politik untuk melindungi Muslim Rohingya dari kekerasan.

UEA juga menyataka akan terus memberikan bantuan kemanusiaan kepada minoritas Muslim Rohingya di Myanmar. UEA mendukung segala upaya yang bertujuan mengurangi penderitaan etnis Rohingya dan memperbaiki situasi kemanusiaan mereka.

Adapun menurut laporan terbaru PBB, ada 123 ribu etnis Rohingya yang mengungsi ke Bangladesh dalam beberapa bulan terakhir. Arus pengungsi terus bergerak melalui ladang-ladang berlumpur untuk mencoba melepaskan diri dari kekerasan di negara bagian Rakhine.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement