REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Sedikitnya 100 ribu pelajar SD dan SMP di Kabupaten Purwakarta, mengumpulkan sekaleng beras secara serentak di hari welas asih (kasing sayang), Kamis (7/9). Beras yang terkumpul pada hari ini, diprediksi mencapai 16 ton. Beras tersebut, kemudian disebar oleh para pelajar itu dengan sasaran keluarga tidak mampu.
Perayaan hari kasih sayang ini, langsung dipimpin oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Kepala daerah dua periode ini, mendatangi SMPN 5 Purwakarta untuk turut mengumpulkan beras yang dibawa pelajar. Setelah terkumpul, Dedi bersama pejabat dan pelajar itu memanggul beras untuk didistribusikan ke keluarga miskin di sekitaran lokasi.
"Kalau, beras yang saya dan pejabat bawa kapasitasnya 25 kilogram. Kalau yang anak-anak bawa, itu sekitar 15 kilogram," ujar Dedi, saat mendatangi rumah warga di Kampung/Kelurahan Cisereuh.
Menurut Dedi, hari ini secara serentak seluruh pelajar SD dan SMP di perkotaan maupun pedesaan telah mengumpulkan beras. Minimalnya satu gelas (kaleng). Sepertinya, ada juga anak yang membawa beras lebih dari satu gelas.
Namun, ada juga pelajar yang tidak membawa beras. Mereka itu, merupakan kategori pelajar tak mampu. Pelajar yang tidak membawa beras, justru mendapat bantuan dari rekan-rekannya. Seperti di SMPN 5 Purwakarta ini, ada salah satu pelajar yang mendapat bantuan beras.
Saifullah (14 tahun), salah satu pelajar penerima beras welas asih. Tak hanya beras, anak yatim ini juga mendapat bantuan tiga ekor ternak domba. Karena anak ini, suka menggembala ternak setiap pulang sekolah. "Jadi, hari ini minimalnya 16 ton beras super dari pelajar didistribusikan untuk membantu keluarga miskin di Purwakarta," ujarnya.
Salah seorang warga penerima beras welas asih ini, Satiah (70 tahun), warga Kampung/Kelurahan Cisereuh RT 02/07, Kecamatan Purwakarta, mengaku, sangat kaget ketika pintu rumahnya diketuk sama ketua RT. Ternyata, ketua RT ini membawa rombongan bupati, yang mengantar langsung beras 25 kilogram ke rumahnya. "Sangat bahagia dapat beras bagus, seperti ditambah umur saja," ujar ibu tujuh anak ini.
Menurut Satiah, di hari tuanya dia tinggal bersama kedua anaknya. Untuk kebutuhan hidup, Satiah menunggu belas kasihan dari anaknya. Dalam sehari, kebutuhannya akan beras mencapai 1,5 liter. Beras yang dibelinya, merupakan beras medium dengan harga Rp 8.000 per liter.
"Saya tak kebagian raskin, makanya beras yang dimakan sehari-hari merupakan beras medium. Tapi, hari ini kami sekeluarga diberi beras premium oleh pak bupati," ujarnya.
Secara terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto, mengatakan, jumlah pelajar SD dan SMP di wilayahnya sebanyak 139 ribu orang. Bila hari ini, minimalnya 100 ribu pelajar membawa beras kasih sayang, maka beras yang terkumpul itu mencapai 16 ton. Beras tersebut, langsung diberikan ke keluarga miskin yang jadi sasaran pihak sekolah.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!