Ahad 10 Sep 2017 18:08 WIB

Turki Keluarkan Travel Warning ke Jerman

Rep: FIRA NURSYAHBANI/ Red: Winda Destiana Putri
Travel Warning
Foto: VOA
Travel Warning

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Turki mengeluarkan peringatan perjalanan atau travel warning kepada warganya yang hendak melakukan perjalanan ke Jerman. Peringatan ini dikeluarkan Turki menjelang pemilihan federal yang akan diselenggarakan di negara tersebut.

"Disarankan kepada warga negara kita di Jerman atau yang berencana mengunjungi negara tersebut, dapat menahan diri dari diskusi politik dan tidak hadir dalam demonstrasi yang diselenggarakan oleh kelompok teroris menjelang pemilihan," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan, Sabtu (9/9).

Turki juga meminta warganya di Jerman agar berhati-hati dan tetap bersikap tenang jika mengalami pelecehan rasisme dan xenophobia. Peringatan itu juga dikeluarkan atas dugaan perlakuan sewenang-wenang terhadap warga Turki di bandara Jerman.

Menurut kementerian, para pemimpin politik di Jerman menggunakan retorika anti-Turki dalam kampanye pemilihan mereka dan menyuarakan tujuan pemblokiran Turki agar tidak menjadi anggota Uni Eropa. "Suasana politik di negara tersebut berada di bawah pengaruh propaganda sayap kanan dan rasisme," kata kementerian tersebut, dikutip Aljazirah.

"Sangat mengkhawatirkan mengetahui pemimpin politik kandidat kanselir di Jerman baru-baru ini membuat pernyataan rasis yang jelas dan pejabat Jerman tidak mengambil tindakan apapun mengenai hal itu," tambahnya.

Hampir dua pekan sebelum pemilihan umum pada 24 September mendatang, Kanselir Jerman Angela Merkel dan saingan utamanya dari sayap kiri, Martin Schulz, terlibat bentrok terkait kebijakan Turki dalam debat TV pada Ahad (3/9) malam.

Selama debat di televisi, Schulz mengatakan telah memiliki rencana untuk menghentikan perundingan keanggotaan Ankara di Uni Eropa. Ia juga akan membekukan dana pra-eksesi sebesar 4,68 miliar dolar AS.

Bulan lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta warga Turki yang tinggal di Jerman untuk memilih calon kanselir yang tidak memusuhi Turki dalam pemilihan.

Turki kembali menuduh Jerman melindungi kelompok teror, termasuk militan Kurdi yang dilarang di Turki. Jerman juga dituduh melindungi jaringan ulama Fethullah Gulen, yang dipersalahkan oleh Turki atas kudeta gagal musim panas lalu.

sumber : Center
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement