REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena tingginya persaingan sumber daya manusia (SDM) di dunia kerja mendorong kampus untuk memoles para lulusannya. Upaya yang dilakukan perguruan tinggi tidak hanya membekali mahasiswa dengan ijasah. Saat lulus, mereka juga mengantongi sertifikat kompetensi.
Seperti yang dilakukan oleh AMIK BSI Jakarta Program Studi Komputerisasi Akuntansi (Prodi KA) dengan menyelenggarakan ujian sertifikasi kompetensi akuntansi dasar. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kampus A AMIK BSI Jakarta, Jalan RS Fatmawati nomor 24, Jakarta Selatan, Kamis (14/9).
Sebanyak 61 mahasiswa semester tiga Prodi KA mengikuti ujian sertifikasi kompetensi ini untuk mendapatkan sertifikat kompetensi akuntansi dasar.
Dosen pendamping Prodi KA AMIK BSI Jakarta Wati Erawati MKom mengatakan, untuk mendapatkan sertifikat kompetensi akuntansi dasar ini, peserta harus mengikuti beberapa tahap. Seperti, tahap pembekalan materi, dilanjutkan dengan pengerjaan studi kasus hingga pembuatan laporan keuangan lengkap.
“Setelah mengikuti ujian dari tahap awal hingga akhir dan dinyatakan lulus, mahasiswa akan menerima sertifikat kompetensi akuntansi dasar,” kata Wati.
Wati menambahkan bahwa sertifikat kompetensi ini akan memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah nantinya.
“Saat ini, perusahaan menetapkan standar tinggi bagi calon karyawannya. Berbekal ijazah saja tidak cukup bagi mahasiswa untuk mendapatkan pekerjaan. Perlu SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah) berupa sertifikat kompetensi dari bidang tertentu untuk meyakinkan perusahaan atas kemampuan yang dimiliki mahasiswa,“ jelas Wati.
Kegiatan ujian sertifikasi kompetensi akuntansi ini rutin dilakukan oleh Prodi KA AMIK BSI Jakarta.