Selasa 31 Dec 2024 20:58 WIB

BSI Kelola Asset Under Custody Rp 110 Triliun per November 2024

BSI berupaya mengembangkan bisnis dari berbagai segmen retail maupun wholesale.

BSI mendapatkan kepercayaan pengadministrasian Asset Under Custody (AUC) mencapai lebih dari Rp 110 triliun sampai periode November 2024.
Foto: Prayogi/Republika.
BSI mendapatkan kepercayaan pengadministrasian Asset Under Custody (AUC) mencapai lebih dari Rp 110 triliun sampai periode November 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendapatkan kepercayaan pengadministrasian Asset Under Custody (AUC) mencapai lebih dari Rp 110 triliun sampai periode November 2024.

Direktur Treasury & International Banking BSI Ari Rizaldi dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (31/12/2024), menjelaskan BSI berupaya mengembangkan bisnis dari berbagai segmen retail maupun wholesale untuk mendorong kemajuan ekosistem halal di tanah air.

Baca Juga

Dari sisi pengembangan ekosistem layanan wholesale, katanya lagi, perseroan serius menggarap bisnis pasar modal (capital market), yang berfokus pada Bank Kustodian, Treasury, dan Trade services.

"Sebagai salah satu produk unggulan di BSI, layanan capital market berbasis syariah yang dimiliki BSI, di antaranya safekeeping, fund services, wali amanat dan keagenan," ujar Ari.

Ari menjelaskan, pengembangan bisnis treasury BSI mencerminkan upaya berkelanjutan untuk memberikan solusi finansial yang inovatif dan terpercaya.

Ia melanjutkan, salah satu komitmen utama adalah pengembangan produk treasury melalui transaksi Pasar Uang Valuta Asing Berbasis Syariah, yang menawarkan alternatif investasi valuta asing ideal bagi lembaga keuangan. "Produk ini tidak hanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar, tetapi juga selaras dengan prinsip syariah," ujar Ari.

BSI saat ini tercatat sebagai satu-satunya bank syariah yang berperan sebagai Primary Dealer Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Kementerian Keuangan. Peran ini membuat BSI dapat berkontribusi dalam pasar Surat Berharga Syariah Negara, yang tercermin dalam pencapaian volume transaksi surat berharga yang terus berkembang.

Per November 2024, volume transaksi SBSN di BSI tercatat lebih dari Rp 85 triliun, atau meningkat 65,38 persen year on year (yoy), yang merupakan hasil dari kerja sama solid dengan mitra dan dukungan yang konsisten dari nasabah, yang terus mempercayai BSI untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka dengan produk dan layanan yang dapat diandalkan.

Selain pengelolaan di bidang capital market dan treasury, ujarnya pula, perseroan juga terus mengembangkan ekosistem wholesale dari berbagai aspek layanan di antaranya bisnis trade finance dan value chain.

"Yakni bisnis yang berkecimpung dalam berbagai kelolaan layanan perbankan, di antaranya ekspor, impor, supplier financingdistributor financing dan juga cash management," ujar Ari lagi.

Sampai November 2024, pertumbuhan bisnis trade finance, value chain dan cash management BSI mengalami pertumbuhan sekitar 14 persen dengan volume transaksi lebih dari Rp 415 triliun untuk berbagai nasabah di banyak industri, termasuk industri telekomunikasi, kertas dan energi.

"Ini membuktikan keseriusan BSI dalam menggarap ekosistem, perdagangan internasional dan transaksi digital," kata Ari.

Atas kepercayaan nasabah, BSI memberikan apresiasi kepada para stakeholders yang selama ini telah berkontribusi terhadap pertumbuhan bisnis perseroan, khususnya terhadap aktivitas capital market, treasury, dan trade services sepanjang tahun 2024 melalui acara “Client’s Appreciation Day: Growing Stronger Together Toward 2025”.

Ari menjelaskan acara ini bertujuan untuk membangun dan meningkatkan engagement serta loyalitas investor dan stakeholders BSI, dalam bentuk peningkatan Product Holding Ratio (PHR), Asset Under Management (AUM) dan Fee Based Income.

Selain itu, katanya lagi, BSI juga berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik untuk industri capital market, treasury, dan trade services. “BSI berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik untuk capital market yang aman, nyaman dan terpercaya. Sebagai bukti dari komitmen tersebut, alhamdulillah, kami berhasil mendapatkan award yang diakui secara internasional berturut-turut di tahun 2023 dan 2024 dari Alpha Southeast Asia sebagai Best Islamic Custody Bank,” ujar Ari.

Apresiasi kepada nasabah pasar modal syariah BSI yang diberikan dalam kegiatan Award & Appreciation, di antaranya:

1. Most Active Bank in Treasury Sharia Partnerships: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

2. Best ESG Investor: Badan Pengelola Keuangan Haji.

3. Most Active Transaction In Capital Market Services: Insurance Company Category: PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah.

4. Best Retail Mutual Fund: PT Syailendra Capital.

5. Most Active Investor: Badan Pengelola Keuangan Haji.

6. First Partner In Bsi Custodian Bank For Digital Banking Category: PT Bank Nano Syariah.

7. Most Loyal Investor In Capital Market Services: PT Asuransi Jiwa Syariah Al Amin.

8. Most Active Transaction For Securities Crowdfunding Category: PT Shafiq Digital Indonesia.

9. Most Active Global Trade Transaction: Asia Pulp And Paper - Sinarmas Group.

10. Trade Finance Highest Volume On Energy Sector: PT Energi Listrik Batam - Medco Power Indonesia.

11. Best Structured Trade & Treasury Solution – PT Wahana Inti Selaras - Indomobil.

12. First Digital Distributor Financing – PT Wadah Suci.

13. Best Structured Trade Finance (Telecommunication Industry) - PT Lokatara Abhinaya.

14. First Mover Client In Money Market Transaction Products: Badan Pengelola Keuangan Haji.

15. Most Active Client In The Sharia Capital Market – PT Bri Asuransi Indonesia.

16. Most Outstanding Interbank Transaction Performer - PT Bank Mega Syariah

17. Most Innovative Partner In Enhancing Islamic Treasury Products - PT Bank Jabar Banten Syariah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement