Senin 18 Sep 2017 05:13 WIB

Kapolres Jakpus: Tak Ada Diskusi di YLBHI Bahas PKI

Massa mengepung kantor YLBHI, Menteng, Jakarta, Senin (18/9) dinihari WIB.
Foto: Republika/Ali Yusuf
Massa mengepung kantor YLBHI, Menteng, Jakarta, Senin (18/9) dinihari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kapolres Jakarta Pusat (Jakpus) Kombes Suyudi Ario Seto menyatakan, tidak benar jika kegiatan diskusi yang berjudul "Pelurusan Sejarah 65" di YLBHI berupaya membahas kebangkitan PKI atau paham komunisme.

Menurut Suyudi, sampai Senin (18/9) pagi, polisi terus berupaya memediasi pertemuan antara perwakilan YLBHI dan massa yang ada di sekitar lokasi.

Dalam mediasi tersebut, Kapolres Jakpus berjanji akan mengawal permasalahan ini serta akan memproses secara hukum apabila memang ada upaya seperti yang dituduhkan masyarakat, yaitu kongres PKI. "Biarkan yang di dalam pulang, kami akan kawal masalah ini. Kita ini di negara hukum," katanya kepada massa yang berkumpul di depan kantor YLBHI.

Sementara itu, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI/LBH) membantah telah menyelenggarakan kongres Partai Komunis Indonesia (PKI) atau diskusi yang mengarah pada bangkitnya komunisme. "Tidak ada sama sekali diskusi atau kongres tentang komunisme. Acara yang kami selenggarakan murni diskusi sejarah dan pentas seni yang menampilkan beberapa seniman," kata Yunita salah satu panitia acara tersebut dari YLBHI, Senin dinihari WIB.

Yunita menjelaskan, kronologis serta konsep acara yang diselengarakan hingga akhirnya dikepung massa yang menduga adanya gerakan komunisme. Dalam diskusi yang bertema "Asik Asik Aksi" pada Sabtu (17/9) tersebut, beberapa narasumber menjelaskan tentang sejarah 1965, berdasarkan info dari akun Twitter resmi Kontras (@KontraS).

Dalam poster yang disebarkan LBH Jakarta yang beralamat di Jalan Diponegoro No 74, Menteng, Jakarta Pusat, tertulis ada penampilan musik, puisi, "stand up comedy" dan diskusi yang mengangkat kebebasan berekspresi dalam berdemokrasi.

Acara tersebut mengangkat tagar #DaruratDemokrasi #PolisiTakBerdaya. Awalnya, YLBHI menyelenggarakan sebuah diskusi kebangsaan yang diselingi acara kesenian, namun sekitar pukul 22.00 WIB ratusan orang yang mengatasnamakan diri dari beberapa lembaga masyarakat mengepung gedung YLBHI hingga Senin dini hari.

"Semakin malam massa semakin bertambah dan beberapa di antaranya sempat melempari kerikil ke dalam Gedung YLBHI," kata Yunita.

Menurut Yunita, massa banyak yang melemparkan intimidasi verbal kepada peserta acara di YLBHI. "Mereka yang mengepung mengira diskusi memuat unsur komunis. Padahal, kami tidak ada tema acara seperti yang dimaksud. Pihak keamanan tampak kurang tegas dalam melakukan penjagaan terhadap berlangsungnya acara tersebut," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement