Selasa 19 Sep 2017 10:49 WIB

BNPB: Gunung Agung tak Muntahkan Abu Vulkanik

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas dan warga memantau aktifitas Gunung Agung di Pos Pemantauan Desa Rendang, Karangasem, Bali, Jumat (15/9).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Petugas dan warga memantau aktifitas Gunung Agung di Pos Pemantauan Desa Rendang, Karangasem, Bali, Jumat (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah penetapan status Siaga (Level III) Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali upaya antisipasi pun terus dilakukan oleh BNPB, BPBD dan berbagai pihak. Kemudian sampai saat ini, kegempaan Gunung Agung masih berlangsung. Hal ini disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Pos Pengamatan Gunungapi Agung melaporkan pagi ini terjadi 108 gempa vulkanik dangkal dengan durasi 10-30 detik, dan gempa tektonik lokal sebanyak tiga kali dengan durasi 30-35 detik. "Secara visual terlihat jelas dan tidak ada asap keluar dari kawah," kata Sutopo, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (19/9).

Berdasarkan laporan dari PVMBG dan pantuan visual dari Pos Pengamatan Gunungapi Agung, belum terjadi hujan abu. Gunung Agung belum meletus dan tidak mengeluarkan hujan abu. Pada Senin (18/9) terjadi gempa 2,8 SR kedalaman 10 km dengan pusat gempa di sekitar Gunung Agung. Masyarakat merasakan guncangan gempa dengan intensitas ringan.

Analisis dari pantauan satelit Himawari dari BMKG juga menunjukkan bahwa belum terdeteksi adanya hujan abu di sekitar G.Agung. Terdeteksi anomali suhu di kawah akibat aktivitas Gunung Agung. "Namun tidak ada hembusan abu dan sebaran abu yang keluar dari kawah," tambahnya.

Hasil analisis satelit Aqua dan Terra dari Lapan menunjukkan adanya 3 hotspot kebakaran hutan dan lahan di sekitar Kubu Kab Karangasem (sebelah utara-timurlaut) kawah Gunung Agung dalam 24 jam terakhir. Laporan dari petugas di lapangan masih berlangsung kebakaran hutan dan lahan hingga pagi ini di sekitar Gunung Agung. Kemungkinan abu dari material lahan yang terbakar ini terbawa oleh angin dan jatuh ke permukaan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya informasi hujan abu dan foto-foto yang beredar di sosmed adalah tidak benar hujan abu dari aktivitas vulkanik Gunung Agung. Kemungkinan itu adalah material abu dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sekitar Gunung Agung.

"Aktivitas Gunung Agung terus dipantau intensif oleh PVMBG. Setiap informasi disampaikan kepada BNPB dan BPBD. Pemerintah terus mengambil langkah-langkah antisipasi," jelas Sutopo.

Saat terdapat 44 jiwa yang mengungsi mandiri terkait meningkatnya status Gunung Agung. 44 jiwa pengungsi berasal dari Dusun Lebih, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. Mereka mengungsi di 3 lokasi di wilayah Kabupaten Klungkung. BPBD Kabupaten Klungkung telah memberikan bantuan bagi pengungsi.

Masyarakat dihimbau untuk tenang. Dia minta agar masyarakat tidak terpancing isu-isu menyesatkan. Saat ini banyak beredar hoax dan informasi yang menyesatkan sehingga menimbulkan keresahan. "Sebarkan fakta dan informasi yang benar," tutup Sutopo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement