Jumat 22 Sep 2017 14:40 WIB

Kualitas Bimbingan Islam Dipetakan

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Agung Sasongko
Masjid Syuhada Yogyakarta
Foto: ROL/Sadly Rachman
Masjid Syuhada Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masjid Raya Syuhada Yogyakarta menggelar seminar Penanggulangan Radikalisme dan Intoleransi melalui Bahasa Agama di Yogyakarta, Jumat (22/9). Seminar ini merupakan bagian dari Milad ke-65 masjid tersebut.

Dalam siran pers yang diterima Republika.co.id, Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Muhammadiyah Amin menyatakan ada tiga tujuan dari penyelenggaraan seminar ini. Pertama, menyerap aspirasi stakeholders. Kedua, pemetaan potensi guna mewujudkan kualitas bimbingan Islam. Ketiga, kordinasi dalam menyikapi isu-isu radikalisme dan intoleransi.

Adapun nara sumber yang akan berbicara dalam seminar ini antara lain: Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Maruf Amin, Dirjen Bimas Islam, Zainal Abidin Bagir dari

Center of Religious and Cross Cultural Studies (CRCS) UGM, Kakanwil Kemenag DIY M. Lutfi Hamid dari DPD RI, DPR RI dan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Jumlah peserta sekitar 200 orang yang terdiri dari pejabat eselon II Ditjen Bimas Islam, unsur kantor Kementerian Agama se DIY, penyuluh agama Islam DIY, Ketua MUI se DIY, organisasi masyarakat Islam DIY,

Media Online Islam, praktisi/akademisi dan tokoh agama termasuk corps dakwah Masjid Syuhada.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement