REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir membuka secara resmi workshop dan panel diskusi yang digelar Senin (25/9) di Hotel Century Park Jakarta. Dalam sambutannya, Erick berharap acara ini mampu menghasilkan rumusan yang akan berguna demi kemajuan olahraga Indonesia.

Lokakarya kali ini juga bagian dari KOI untuk menyusun cetak biru olahraga Indonesia. "Sebelum kita meminta masukan kepada stakeholder olahraga lainnya untuk membentuk blue print olahraga Indonesia, KOI harus terlebih dahulu melakukan sesuatu dalam rangka perubahan ke arah yang lebih baik" ujar Erick, Senin.

Erick juga kembali menyoroti perlunya melakukan perubahan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Salah satunya adalah masalah alokasi anggaran untuk Olahraga, "Pendanaan Pemerintah terhadap bidang olahraga di Indonesia masih sangat minim . Kita hanya 0,08 persen dari GDP paling rendah di Asia Tenggara".

"KOI harus melakukan perubahan dalam administrasi keuangan, jangan sampai nanti jika anggaran untuk olahraga ditambah kita juga sudah siap dengan administrasi keuangan yang baik. Oleh sebab itu kita juga tengah membentuk tim KOI dalam melakukan perubahan anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) KOI," terang Erick

Workshop dan panel diskusi yang diikuti oleh perwakilan pemerintah, cabang olahraga, serta pemanku kepentingan olahraga lainnya, kali ini mengangkat tema, visi, misi dan rencana strategi KOI degan subtema Governance Management of National Olympic Committee (NOC). Workshop dan panel diskusi KOI menghadirkan pembicara Amung Namun (perwakilan akademisi), Lukman Niode (Satlak Prima), Ade Lukman dan EKA Wahyu Kasih (KONI Pusat).

Ikuti Whatsapp Channel Republika