Selasa 26 Sep 2017 16:55 WIB

Petani di Banyumas Mulai Mengolah Sawah

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Petani mencabut bibit padi yang akan ditanam di sawahnya di Persawahan Aroepala Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (21/3).
Foto: Antara/Yusran Uccang
Petani mencabut bibit padi yang akan ditanam di sawahnya di Persawahan Aroepala Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Hujan yang mulai turun sejak beberapa hari terakhir di Kabupaten Banyumas, mulai dimanfaatkan petani untuk mengolah lahan sawahnya. Sesuai program percepatan tanam yang dicanangkan pemerintah, sebagian besar petani di Banyumas kemungkinan sudah mulai menanami benih padanya pada awal hingga pertengahan Oktober 2017 ini.

''Saat ini, petani sudah mulai membuat persemaian. Pekan ini, seluruh petani yang mendapat pengairan dari irigasi Sungai Tajumdi, kemungkinan pada pekan ini sudah mulai menebar benih,'' ujar Ketua Gabungan Kelompok Tani Pemakai Air Sungai Tajum Kabupaten Banyumas, Sukarno, Selasa (26/9).

Dengan dimulainya persemaian pada pekan ini, maka diperkirakan sekitar dua hingga tiga pekan ke depan, petani sudah akan memulai musim tanam. ''Dengan masa tanam sekitar 90 hari, maka panen sudah bisa dilakukan akhir Desember hingga awal Januari 2018,'' katanya.

Dia juga menyebutkan, seiring dengan program percepatan tanam yang dicanangkan pemerintah, para petani saat ini mendapat cukup banyak bantuan. Antara lain, berupa bantuan benih dari pemerintah. Varietas padi yang menjadi bantuan benih, terdiri dari varietas Inpari 13, Inpari 31 dan Inpari 33. ''Bahkan informasinya, obat-obatan anti hama, juga akan mendapat bantuan dari pemerintah,'' kata dia.

Menurutnya, luas areal sawah yang mendapat pengairan dari irigasi Tajum, seluruhnya mencapai luas sekitar 90 hektar. ''Kelihatannya, semua pemilik sawah sudah mulai turun ke sawah dan mulai membuat persemaian. Jadi kami perkirakan, proses tanam juga akan berlangsung serentak,'' katanya.

Selain areal sawah yang menjadi pengairan dari irigasi, kata Tajum, petani di berbagai desa di wilayah Kabupaten Banyumas, juga sudah mulai turun ke sawah dan mengolah lahannya. Seperti di Desa Pegalongan Kecamatan Patiraja, para petani sudah mulai mengolah sawah dengan menggunakan traktor.

Dalam program Percapatan Tanam, Pemkab Banyumas sebenarnya berharap petani bisa melakukan proses tanam pada Agustus 2017. Untuk itu, Pemkab bersama petugas TNI baik dari Korem, Kodim dan Koramil, diterjunkan ke sawah untuk membantu petani melakukan pengolahan lahan.

Namun dalam perkembangannya, proses percepatan tanam tidak bisa dilakukan Agustus 2017, mengingat keterbatasan air irigasi. Sekali pun dalam rapat koordinasi dengan berbagai pihak terkait, pihak pengelola saluran induk irigasi diminta untuk membuka pintu air.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement