Senin 02 Oct 2017 07:07 WIB

Pesantren Punya Peran Penting Bangun Bangsa

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Esthi Maharani
Muhammad Zainul Majdi
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Muhammad Zainul Majdi

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau yang dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) diundang untuk memberikan tausiyah dalam Diskusi kebangsaan Forum Silaturahmi Kyai-kyai Muda (FSKM) se-Jateng. Ia pun menyinggung peranan penting pondok pesantren dalam membangun kemajuan bangsa.

Ia mengatakan sejak zaman kolonial, pondok pesantren merupakan garda terdepan dalam merebut dan mempertahankan NKRI. Bangsa Indonesia, lanjutnya, membutuhkan pemimpin yang mampu menjadi penyemangat sekaligus penyejuk bagi masyarakat Indonesia dalam rangka membangun masa depan bangsa

"Penguatan peran pondok pesantren sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah perjuangan bangsa," kata TGB, Ahad (1/10).

Sementara pimpinan Pondok Pesantren Modern Tazakka KH Anang Rikza Masyhadi berharap tausiyah yang diberikan TGB dapat menginspirasi dan memotivasi para santri dan generasi muda umumnya untuk mengambil contoh teladan yang baik. Ia pun memuji sosok TGB.

"TGB diharapkan menjadi inspirasi bagi dunia pesantren untuk menelurkan santri yang mamou membawa perubahan bagi bangsa Indonesia ke depan," ujar dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement