Senin 02 Oct 2017 16:52 WIB

Median: Elektabilitas Jenderal Gatot Masuk Lima Besar Jelang Pilpres

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berpidato dalam diskusi akhir tahun Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Jakarta, Rabu (28/12).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berpidato dalam diskusi akhir tahun Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Jakarta, Rabu (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei lembaga Media Survei Nasional (Median) menempatkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai salah satu dari lima tokoh nasional yang mempunyai elektabilitas tinggi. Bahkan elektabilitas Jenderal Gatot berada diatas Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Elektabilitas Jenderal Gatot sebesar 2,8 persen. Masih lebih tinggi daripada Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan elektabilitas 2,6 persen," ujar Direktur Eksekutif Median Rico Marbun dalam keterangan tertulis, Senin (2/10).

Rico menjelaskan, di posisi pertama masih dipegang oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan elektabilitas sebesar 36,2 persen. Namun, Rico mengatakan jika Pilpres digelar hari ini, maka suara responden tidak mutlak memilih Jokowi.

"Dari 10 tokoh nasional yang ada, posisi Jokowi tetap teratas dengan persentase sebesar 36,2 persen. Sementara, Prabowo Subianto tetap menjadi pesaing terberatnya, yaitu 23,2 persen," jelasnya.

Rico melanjutkan, dari survei yang dilakukan Median ditemukan sesuatu hal yang menarik, yaitu ada kelompok yang menginginkan sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menjadi orang nomor satu di Indonesia. SBY diketahui adalah presiden keenam RI yang sudah memimpin selama dua periode (2004-2014).

"Di urutan ketiga ada nama SBY dengan suara 8,4 persen suara. Padahal, SBY ini sudah tak bisa mencalonkan lagi," katanya.

Sementara diposisi keempat ditempati Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Rasyid Baswedan, dengan elektabilitas 4,4 persen. Rico menjelaskan, survei ini melibatkan 1.000 responden di seluruh Indonesia, baik perempuan dan laki-laki.

Survei yang digelar selama sepekan belakangan ini, menggunaan metode < i >multistage random sampling< /i > dan proporsional atas populasi provinsi dan gender. < i >Margin of error< /i > sebesar kurang lebih 3,1 persen, dengan tingat kepercayaan mencapai 95 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement