Selasa 03 Oct 2017 16:15 WIB

Gedung Putih: Bukan Saatnya Debatkan Pengendalian Senjata

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi setempat berlindung dari balik mobil di dekat  Mandalay Bay, Las Vegas Strip, Ahad (1/10) waktu setempat.
Foto: John Locher/AP
Polisi setempat berlindung dari balik mobil di dekat Mandalay Bay, Las Vegas Strip, Ahad (1/10) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih mengatakan, saat ini masih terlalu cepat untuk mendiskusikan undang-undang pengendalian senjata. Isu ini mencuat setelah penembakan massal paling mematikan dalam sejarah AS terjadi di Las Vegas yang menewaskan 59 orang.

"Ada waktu dan tempat untuk debat politik, tapi sekaranglah saatnya untuk bersatu sebagai sebuah negara," ujar Juru bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders, dikutip The Independent, Senin (2/10).

Sanders menambahkan, undang-undang tidak akan menghentikan aksi penembakan semacam ini. Pernyataan Sanders menggambarkan posisi pemerintahan Presiden AS Donald Trump terhadap undang-undang yang membatasi penggunaan senjata api ini.

"Akan sangat dini bagi kita untuk mendiskusikan kebijakan, ketika semua fakta tentang kejadian tersebut telah diketahui. Tapi bukan itu fokus kita sekarang," tambah dia.

Sanders menyindir Hillary Clinton, yang menuliskan di Twitter pribadinya, meminta agar Kongres mempertimbangkan kontrol senjata. Sanders meminta Clinton untuk menyingkirkan dulu urusan politik.

Dia mengatakan, mudah bagi Clinton untuk mengkritik, tapi satu-satunya orang yang menyebabkan pertumpahan darah adalah penembak itu. "Ini bukan saatnya kita mengejar individu atau organisasi. Saya pikir kita bisa melakukan perundingan untuk kebijakan tersebut, tapi bukan hari ini," ujar Sanders.

Presiden Trump telah berpidato beberapa jam setelah peristiwa tragis tersebut. Ia tidak menyebutkan kontrol senjata atau terorisme dalam sambutannya yang singkat, namun menerima beberapa pujian atas kritiknya terhadap penggunaan senjata. Dia menyebut penembakan massal Las Vegas sebagai murni aksi kejahatan.

Seorang pria bersenjata bernama Stephen Paddock telah melepaskan tembakan ke arah kerumunan 22 ribu orang. Mereka tengah menghadiri konser bintang musik country Jason Aldean di Route 91 Harvest Festival di Las Vegas.

Paddock dilaporkan menembakan beberapa ratus peluru dari jendela lantai 32 di Mandalay Hotel and Casino yang dekat dengan lokasi konser. Dia kemudian ditemukan tewas dengan beberapa senjata dan peluru amunisi di kamarnya.

Polisi yakin dia menembak dirinya sendiri sesaat sebelum mereka menyerbu ruangan. Mereka kemudian menggerebek kediamannya di komunitas pensiunan di Mesquite, Nevada, sekitar 80 mil dari Las Vegas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement