REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Haji M Zainul Majdi atau yang akrab disapa dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB) mengajak rakyat Indonesia untuk terus mendukung dan memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pascakeputusan praperadilan yang memenangkan Ketua DPR Setya Novanto.
"Keputusan praperadilan menjadi pelajaran berharga buat KPK dalam upaya penegakan hukum. Justru ke depan KPK harus diperkuat dan juga lebih cermat agar tidak ada celah bagi terduga koruptor lolos dari jeratan hukum, " kata TBG melalui pesan singkat yang diterima Republika.co.id, di Jakarta, Rabu (4/10).
TGB mengatakan, dia sepakat dengan komitmen Presiden Joko Widodo untuk memberantas korupsi melalui penguatan KPK. TGB tidak ingin KPK lemah karena kehadiran lembaga tersebut masih dibutuhkan untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi praktik korupsi yang terjadi di Indonesia.
"Kita tetap membutuhkan KPK untuk menghilangkan atau mengurangi tingkat korupsi di Indonesia," kata TGB.
TGB menambahkan, dengan diperpanjangnya masa kerja Pansus Hak Angket KPK di DPR, maka kinerja dan peranan KPK harus terus tetap diperkuat. Kehadiran KPK saat ini dibutuhkan untuk kepentingan bangsa sehingga upaya-upaya melemahkan KPK harus dihindarkan. "Kita juga harus berpikiran positif terhadap kerja pansus KPK, jadi sama-sama berharaplah," ujar TGB.
Menurut TGB, keberadaan KPK ibarat orang yang mengingatkan tentang kebaikan agar tidak terjerumus ke kubangan kasus korupsi. Apalagi, sekuat apa pun upaya seorang dalam bekerja, bisa berjalan tidak baik tanpa ditopang kekuatan iman.
Oleh karena itu, TGB mendukung KPK terus membangun upaya kultural dengan semua pihak. Bahkan, bila diperlukan, KPK bisa membentuk lembaga pendidikan yang bisa mencegah korupsi dan dengan membuat modul pencegahan korupsi bagi generasi penerus.
Sebagai kepala daerah, TGB mengaku, dia telah membuat Rencana Aksi Daerah dalam Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (RADPPK). Gerakan atau rencana aksi yang dibuatnya itu perlu dibarengi dengan memupuk spiritualitas jajaran pemerintahannya untuk lebih meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
“Hidup itu hanya sementara dan semua yang kita lakukan akan ada pertanggungjawabannya kepada Allah SWT,” ujar Gubernur muda yang hafal Alquran ini.