Sabtu 07 Oct 2017 03:50 WIB

Sleman Belum Bebas dari Jentik

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Winda Destiana Putri
Jentik Nyamuk Ilustrasi
Jentik Nyamuk Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tim Pokjanai Kabupaten Sleman melakukan monitoring jentik di Padukuhan Rewulu, Wetan Sidokarto Godean. Dari monitoring itu, angka bebas jentik belum mencapai 90 persen, sehingga belum dinyatakan aman.

"Dari 248 rumah atau kepala keluarga yang dikunjungi yang positif ada jentiknya 26 rumah atau kepala keluarga, hingga angka bebas jentiknya hanya 89 persen dan itu belum aman," kata Dulzaini, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Sleman, Jumat (6/10).

Dulzaini turut memimpin monitoring yang dilakukan. Tim Pokjanai sendiri terdiri dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Bappeda, Kesra dan PJB Kecamatan Godean, Desa Sidokarto, sertta Dusun Rewulu Wetan. Hadir Camat Godean Anggoro Aji Sunaryono dan Kepala Desa Sidokarto.

Untuk masuk batas aman sendiri, angka bebas jentik (ABJ) harus mencapai setidaknya 95 persen. Karenanya, masyarakat diminta lebih aktif lagi untuk melakukan monitoring jentik, setidaknya di rumahnya masing-masing demi meningkatkan angka bebas jentik.

Penekanannya, tentu memperhatikan tempat-tempat di luar rumah seperti bekas botol, kaleng, ban dan tunggak bambu yang ada airnya. Usai melakukan monitoring jentik di Rewulu Kulon, Dulzaini mengingatkan, tempat-tempat itu berpotensi menimbulkan jentik nyamuk.

"Dan monitoring jentik jangan hanya sebulan sekali, tapi paling tidak sepekan sekali," ujar Dulzaini.

Sebab, lanjut Dulzaini, dalam waktu sepekan telur nyamuk akan menetas dan terus berkembang menjadi nyamuk dewasa. maka itu, monitoring jentik diharapkan bisa dilakukan sepekan sekali, yang tujuannya tidak lain agar perkembangan nyamuk akan terputus.

Selain itu, perlu diingat kembali kalau kasus demam berdarah di Kecamatan Godean ada 53 endemis nyamuk. Walau belum ada korban, masyarakat tentu harus selalu waspada dengan meningkatkan pemantau jentik berkala, dan selalu sadar akan bahayanya demam berdarah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement