Ahad 08 Oct 2017 17:41 WIB

Iran Ancam Rudal Pangkalan Militer Regional AS

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Citra Listya Rini
Bendera Iran  (ilustrasi)
Foto: politico.ie
Bendera Iran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Komandan Garda Revolusi Iran Mohammad Ali Jafari memperingatkan Amerika Serikat (AS) terkait rencananya menerapkan sanksi baru terhadap Iran. Menurut dia, jika sanksi tersebut diloloskan, pangkalan militer regional AS akan berisiko dan berpotensi menjadi target rudal Iran.

"Seperti yang telah kami umumkan di masa lalu, jika undang-undang baru AS untuk sanksi diloloskan, mereka harus memindahkan basis militer regionalnya di luar jangkauan rudal Iran sejauh 2.000 kilometer," kata Jafari, Ahad (8/10).

Jafari mengatakan, AS salah jika berpikir sanksi yang sedang direncanakan untuk diterapkan akan dapat menekan Iran. Terlebih lagi bila tujuannya untuk melakukan negosiasi mengenai isu-isu regional.

Jafari juga menanggapi pernyataan Presiden AS Donald Trump terkait serangkaian uji coba rudal yang dilakukan Iran. Menurut Trump, uji coba rudal Iran merupakan dukungan untuk terorisme. Trump juga menyebut Garda Revolusi Iran sebagai kelompok teroris.

"Jika kabar tersebut benar mengenai kebodohan pemerintah AS dalam mempertimbangkan Garda Revolusi sebagai kelompok teroris, maka Garda Revolusi akan menganggap tentara AS itu seperti ISIS di seluruh dunia, terutama di Timur Tengah," kata Jafari menegaskan.

AS diketahui sedang menyiapkan undang-undang untuk menerapkan sanksi terhadap tiga negara, yakni Iran, Korea Utara (Korut), dan Rusia. Iran dan Korut disanksi karena program senjata rudal serta nuklir yang dikembangkannya. Sedangkan Rusia disanski karena dugaan keterlibatan mereka dalam proses pemilihan presiden AS pada 2016 lalu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement