Ahad 08 Oct 2017 22:31 WIB

TGB Sebut KH Hasyim Muzadi Sebagai Gurunya

Rep: M Nursyamsyi/ Red: Endro Yuwanto
KH Hasyim Muzadi
Foto: Antara/Syaiful Arif
KH Hasyim Muzadi

REPUBLIKA.CO.ID,  MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi belum lama ini berkunjung ke Pondok Pesantren Al Hikam, Depok, Jawa Barat.

Pria yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB) mengatakan, kedatangannya ke Ponpes Al Hikam tak semata memberi orasi ilmiah pada acara wisuda sarjana Angkatan II STKQ Al-Hikam Depok, melainkan juga mengandung nilai Wafa atau memenuhi janji seorang murid kepada gurunya, yakni KH Hasyim Muzadi.

Bagi TGB KH Hasyim Muzzadi adalah gurunya. "Beliau saya anggap sebagai guru saya. Beliau adalah guru yang cinta pada murid-muridnya, beliau sangat ringan langkahnya untuk memenuhi undangan murid-muridnya termasuk diri saya," ujar TGB dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Mataram, NTB, Ahad (8/10).

TGB menyadari, kebesaran KH Hasyim Muzadi salah satunya adalah karena keikhlasan untuk terus turun membimbing dan mengayomi umat bahkan hingga akhir hayatnya. Oleh karena itu, dalam kunjungannya ini, TGB menyempatkan diri melakukan ziarah kubur ke makam KH Hasyim Muzadi.

Adapun dalam orasi ilmiahnya, TGB menyampaikan bahwa silaturahmi merupakan kerangka yang baik dalam menyambung titik-titik kekuatan umat. "Semoga silaturahim saya ke pondok pesantren ini mengandung nilai Wafa saya kepada KH Hasyim Muzadi," kata TGB menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement