REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Israel kembali mendesak Masjid Ibrahim tidak digunakan oleh Muslim dan umat lain. Israel akan menggunakan masjid tersebut selama tiga hari untuk umat Yahudi dalam rangka festival Yahudi Suklot.
Dilansir dari alaraby.co.uk, Selasa (10/10) Direktur Masjid Ibrahim Hafzi Abu Sneneh mengatakan, telah mendapat pemberitahuan bahwa masjid akan ditutup untuk umat Muslim mulai pukul 22.00 Ahad malam (8/10) hingga Selasa malam (10/10).
Masjid yang terletak di Hebron, Tepi Barat, ini ditutup dalam rangka festival Yahudi Sukkot. Hanya orang Yahudi yang diizinkan mengakses daerah tersebut.
"Umat Muslim tidak akan diizinkan untuk beribadah selama tiga hari itu. Pekan lalu tentara Israel menutup persimpangan wialayah Palestina selama 11 hari untuk merayakan festival tersebut," kata Sneneh.
Wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza terbiasa ditutup jika Yahudi sedang merayakan liburan hari raya. Hanya situasi darurat, warga Palestina diizinkan melalui wilayah tersebut.
Baik Yahudi dan Muslim menghormati lokasi yang sama di Hebron sebagai tempat pemakaman tradisional para leluhur mereka. Orang Yahudi menyebutnya makam para Leluhur, sedangkan bagi umat Islam masjid ini adalah Masjid Ibrahimi. Lebih dari 600 ribu orang Yahudi Israel tinggal di permukiman di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur.