Jumat 13 Oct 2017 05:07 WIB

Tol Palembang Indralaya Diresmikan, Gratis Sampai Akhir Tahun

Rep: Maspril Aries/ Red: Budi Raharjo
Sejumlah pekerja menumpang mobil bak di kawasan proyek Tol Palindra di Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Selasa (10/10). Bagian seksi satu Tol Palindra sepanjang tujuh kilometer dari gerbang Palembang menuju Pemulutan tengah dalam proses persiapan inspeksi kelayakan operasi untuk siap dilintasi.
Foto: ANTARA FOTO/Feny Selly
Sejumlah pekerja menumpang mobil bak di kawasan proyek Tol Palindra di Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Selasa (10/10). Bagian seksi satu Tol Palindra sepanjang tujuh kilometer dari gerbang Palembang menuju Pemulutan tengah dalam proses persiapan inspeksi kelayakan operasi untuk siap dilintasi.

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG --- Presiden Joko Widodo, Kamis petang (12/10) meresmikan jalan tol Palembang-Indralaya. Didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin, Presiden meresmikan ruas jalan seksi I Palembang Simpang Pemulutan sepanjang 7,75 kilometer (km).

Dalam sambutannya Presiden Joko Widodo meminta agar fasilitas baru tersebut dapat dinikmati semua masyarakat. Saya senang sekali, ini jalan tol pertama di Sumatera Selatan. Ini tol biar bisa dilihat dan dinikmati masyarakat dari sekarang sampai akhir tahun saya minta jangan dipungut (biaya) dulu, katanya.

Presiden mengaku sempat kaget saat pertama tiba dan melihat langsung gerbang tol Palembang yang sudah berdiri gagah. Menurutnya pembangunan tol dengan total panjang 21,39 km ini lebih cepat dari perkiraannya. Presiden mengetahui  kondisi lahan jalan tol di lokasi tersebut adalah rawa-rawa sehingga membutuhkan kerja keras serta konstruksi khusus seperti penyedotan dari bagian bawah tanah yang menyulitkan.

Masuk ke sini kaget karena saya sudah empat kali datang. Saya lihat tol ini medannya sangat berat, medan rawa. Kenapa saya datang empat kali? Saya ingin memberikan semangat dan motivasi, ujar Presiden.

Sementara itu Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, Peresmian jalan tol Palembang Indralaya ini merupakan impian delapan juta lebih warga Sumatera Selatan. Sejak zaman Belanda baru ini Sumatra Selatan akhirnya memiliki jalan tol pertama. Hal ini tentu saja menjadi hal yang membanggakan terlebih Presiden Joko Widodo sendiri yang meresmikannya.

Menurut Alex Noerdin, sudah banyak Presiden tapi Alhamdulillah baru di zaman Pak Jokowi inilah keinginan kami masyarakat Sumsel punya jalan tol bisa kesampaian. Mudah-mudahan Januari 2018 nanti selesai seluruh, katanya.

Gubernur Sumsel menjelaskan, tol Palembang-Indralaya memiliki panjang keseluruhan 21,39 km. Jumlah tersebut terbagi menjadi 3 seksi yakni seksi 1 sepanjang 7,75 km, kemudian Seksi 2 sepanjang 4,195 km dan seksi 3 sepanjang 9,8 Km.

Alex Noerdin juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang menyempatkan diri meresmikan langsung jalan tol pertama di Sumatera Selatan tersebut. Kesuksesan pembangunan jalan tol ini semakin kami bersemangat membangun sejumlah jalan tol lainnya, seperti jalan tol menuju Tanjung Api-api. Gubernur Sumsel mengharapkan Presiden Joko Widodo tetap memberikan perhatian khusus atas rencana tersebut.

Terimakasih Bapak Presiden, jalan tol ini akhirnya diresmikan. Tapi Pak tolong perhatiannya masih banyak jalan tol yang akan dibangun di Sumatera Selatan. Jadi bukan tol ini saja. "Seandainya jalan tol dari Bakauheni sampai Aceh bisa selesai, saya tidak bisa membayangkan bagaimana majunya negeri ini," kata Alex.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement