REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Dua bom meledak pada dua kawasan berbeda di Mogadishu, Somalia. Persitiwa tersebut menewaskan sedikitnya 22 orang dan melukai beberapa warga lainnya.
"Angka itu kemungkinan akan terus bertambah karena saat ini kami masih memindahkan korban," kata Petugas kepolisian di lokasi, Abdullahi Nur seperti diwartakan Reuters, Ahad (15/10)
Abdullahi mengatakan, bom pertama meledak di persimpangan K5 yang kelilingi dengan kantor pemerintah, hotel, dan restoran. Letusan bom tersebut menghancurkan beberapa bangunan dan membuat puluhan kendaraan terbakar.
Sedangkan bom kedua meledak dua jam berselang di distrik Madina, Mogadishu. Ledakan yang diketahui dari sebuah mobil itu menewaskan dua warga sipil. Sementara, hingga kini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom tersebut. Kendati, polisi menduga serangan itu dilakukan kelompok Al-Shabaab yang diketahui bertanggung jawab atas serangan beberapa waktu kebelakang.
Kelompok tersebut tengah melakukan pemberontakan untuk menggulingkan pemerintah yang didukung PBB dan sekutu-sekutu Afrika. Mereka sering melancarkan serangan senjata, granat dan bom di Mogadishu dan wilayah lain yang dikendalikan oleh pemerintah federal. Namun, beberapa tahun terakhir militan tersebut kehilangan sebagian besar wilayahnya oleh pasukan penjaga perdamaian dan militer pemerintah Uni Afrika.