Ahad 15 Oct 2017 10:58 WIB

Optimisme Partai-Partai Memenangi Pemilu 2019

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberikan keterangan kepada media yang di berikan oleh Sekjen PKS Mustafa Kamal di Kantor KPU Pusat, Jakarta, Sabtu (14/10). PKS secara resmi mendaftar sebagai peserta Pemilu 2019.
Foto: Republika/ Iman Firmansyah
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberikan keterangan kepada media yang di berikan oleh Sekjen PKS Mustafa Kamal di Kantor KPU Pusat, Jakarta, Sabtu (14/10). PKS secara resmi mendaftar sebagai peserta Pemilu 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dian Fath Risalah

JAKARTA -- Partai-partai mulai mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan pendaftaran agar dapat mengikuti pemilu yang akan digelar pada 2019. Mereka tampaknya optimistis akan dapat mendulang banyak suara pada pesta demokrasi mendatang. Beberapa partai bahkan langsung dipimpin para petingginya meski hanya sebatas melakukan pendaftaran.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, misalnya, yakin dapat menjadi pemenang pada Pemilu 2019. Tak hanya itu, dia pun yakin Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bakal terpilih menjadi presiden menggantikan Joko Widodo (Jokowi).

"Kami bertekad memenangi pemilu legislatif dan mencalonkan Pak Prabowo sebagai capres. Kami yakin Pak Prabowo bisa terpilih sebagai presiden. Itu tercapai dengan menempatkan Gerindra sebagai nomor tiga terbesar dalam fraksi DPR dan bisa mencalonkan Pak Prabowo sebagai presiden tahun 2014," ujar Muzani di gedung KPU RI, Jakarta, Sabtu (14/10).

Menurut dia, Gerindra sudah memiliki kesiapan, pengalaman yang lebih baik, serta sumber daya yang bisa dioptimalkan untuk memenangi pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019. "Pemilihan presiden dan legislatif adalah target yang, insya Allah, tidak bertepuk sebelah tangan," tuturnya.

Muzani pun menegaskan, seluruh kader Gerindra secara bulat meminta kesediaan Prabowo untuk bertarung kembali memperebutkan kursi RI-1. Seluruh kader Gerindra di seantero Indonesia bulat untuk meminta kesediaan Prabowo untuk bersedia menjadi calon presiden.

Sementara, Prabowo mengatakan, Gerindra bertekad mengikuti pesta demokrasi dengan penuh tanggung jawab dan semangat demi kepentingan rakyat Indonesia. Dia pun mengimbau agar semua unsur menjaga agar pemilu dapat berjalan aman dan baik. "Kami di politik bukan untuk ambisi pribadi,” ujarnya.

Terkait target pada Pemilu 2019, Prabowo berharap Gerindra dapat menjadi pemenang. Namun, dia belum mau berbicara soal kursi parlemen yang ditargetkan. "Target gerindra adalah memenangi mandat dari rakyat Indonesia."

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga memasang target untuk dapat menjadi partai papan atas. Ini merupakan target yang sudah dicita-citakan sejak munas awal periode kepengurusan saat ini. "Kami menargetkan cita-cita masuk ke papan atas. Selama ini PKS dianggap papan tengah di antara partai-partai yang ada. Kami ingin naik papan atas. Tentu ini perlu kerja keras," kata Sekjen PKS Mustafa Kemal.

Bila melihat angka psikologis, kata dia, PKS memasang target suara sekitar 12 persen atau 70-80 kursi kursi di DPR RI. "Tetapi, kalau papan atas, mungkin bisa jadi lebih dari itu dituntutnya. Angka psikologisnya kita membayangkan sekitar itu. Dari pengamatan pengamat politik juga pengalaman kami sebagai parpol, angka psikologis yang harus kita tembus tentu di atas itu agar lebih lapang lagi, lebih luas lagi dalam memperjuangkan aspirasi rakyat," papar Kemal.

Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani juga berharap bisa masuk tiga besar pada Pemilu 2019.  Dia pun menyambut baik Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) yang diterapkan KPU.

Tiga partai

Anggota Komisioner KPU, Hasyim Ashari, mengatakan, sampai Sabtu (14/10), baru tiga partai politik yang sudah melengkapi berkas untuk diterima sebagai pendaftar peserta Pemilu 2019. Menurut Hasyim, partai yang belum melengkapi berkas pendaftarannya masih akan ditunggu KPU sampai batas akhir pendaftaran, Senin (16/10) pukul 24.00 WIB.

Saat ini, tahapan yang dilakukan KPU adalah baru pendaftaran, pemeriksaan, serta meneliti kelengkapan berkas. Tahapan belum masuk ranah penentuan apakah partai memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat. Meski begitu, sudah ada 11 partai politik yang mendaftar serta memberikan berkasnya ke KPU untuk menjadi peserta Pemilu 2019.

Setelah pengurus pusat mendaftar secara resmi ke KPU, maka para pengurus tingkat provinsi dan kabupaten/kota sudah bisa menyerahkan daftar persyaratan berupa daftar nama anggota dan salinan fotokopi KTP dan KTA parpol.

Hasyim menambahkan, saat ini ada 73 partai yang terdaftar di Kemenkumham. Dari jumlah tersebut, hanya 30 parpol yang mengajukan akun pada Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) ke KPU.

"Persoalannya, jadi, daftar kita serahkan ke masing-masing parpol. Yang pasti, kami dari KPU akan tunggu sampai batas akhir pendaftaran. Kalau mau daftar, kita terima dan kita teliti kelengkapan berkasnya," ujar dia.

Hasyim menambahkan, beberapa partai akan mendaftar dan menyerahkan berkas pada dua hari menjelang penutupan pendaftaran parpol Pemilu 2019. "Besok (hari ini—Red) rencananya ada Partai Demokrat, Partai Golkar, dan PKB yang akan mendaftar di KPU. Untuk PKPI itu Senin, PBB mungkin Senin. Mereka itu peserta 2014," kata Hasyim.

Pada Sabtu siang, PDI Perjuangan (PDIP) kembali melengkapi berkas dan data ke KPU. Liaison officer (LO) PDIP Sudyatmiko Aribowo mengatakan, terjadi kesalahpahaman dalam membawa berkas.

"Kita kemarin itu sebenarnya ada kesalahpahaman. Semua berkas sudah kita upload di Sipol. Tetapi, kita pikir karena sudah di-upload semua di Sipol, kemarin kekurangan lupa untuk membawa berkas pengurus kecamatan saja. Makanya, hari ini kita lengkapi, semua kita bawakan. Kekurangan kita itu cuma itu saja," kata dia.

Kekurangan yang dilengkapi adalah berkas pengurus kecamatan serta nomor rekeningnya. "Itu fisiknya tidak dibawa tetapi sudah muncul di Sipol," kata dia.

Sebelumnya, PDIP resmi mendaftar sebagai peserta Pemilu 2019 ke KPU pada Rabu (11/10). Pendaftaran resmi PDIP tersebut diwakili oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan jajaran pimpinan DPP, yaitu Ahmad Basarah, Hendrawan Supratikno, dan Andreas Hugo Pereira. (Mansyur Faqih).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement