Selasa 17 Oct 2017 11:16 WIB

Warga Bali Diminta Patuhi Larangan Masuk Zona Merah

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Pengungsi Gunung Agung.
Foto: ABC News
Pengungsi Gunung Agung.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 1.200 pengungsi kembali ke rumah mereka di zona merah Gunung Agung. Kepolisian Daerah (Polda) Bali mengimbau masyarakat tetap mematuhi larangan masuk zona merah di kawasan rawan bencana (KRB).

"Ini untuk meminimalisir kemungkinan bahaya korban jiwa jika terjadi erupsi," kata Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat Polda Bali, AKBP Ni Made Ayu Kusumadewi di Denpasar, Selasa (17/10).

Made Ayu mengatakan petugas sudah memasangi sejumlah portal untuk mencegah masyarakat yang tidak berkepentingan mendekati lokasi yang ditetapkan sebagai zona bahaya. Operasi Aman Nusa ini dilakukan dengan penjagaan, patroli, dan menyiapkan jalur evakuasi bekerja sama dengan instansi terkait.

Sembilan jalur evakuasi disiapkan Polda Bali. Jalur ini juga sudah diprogram langsung lewat aplikasi Google Map. Jalur evakuasi pertama dari Kecamatan Rendang. Dua jalur yang disiapkan adalah Menanga, Nongan, Pesaban, menuju Kabupaten Bangli. Ada juga jalur Menanga, Nongan, Pesaban, Bukit Jambul, menuju Klungkung.

Jalur kedua untuk warga di Sebudi dan sekitarnya. Rutenya dari Selat, Muncan, Sangkan Gunung, Tangkub, menuju Klungkung. Jalur ketiga untuk warga Jungutan dan sekitarnya. Jalurnya melalui Telaga Tista, Sibetan, Alanganyar, Putung Putung, menuju Kecamatan Manggis. Jalur keempat untuk warga Bebandem dan sekitarnya. Jalurnya melalui Kastala, Papung, Bungaya, Asap, Timrah menuju Manggis, serta Kayu Putih, Abian Sowan, Kecicang, Subagan, Jasri, Perasi menuju Manggis.

Jalur kelima untuk warga Buda Keling dan sekitarnya. Tiga jalur evakuasi disiapkan, mulai dari Sarananyar, Dukuh, Padang Kerta, Jalan Untung Surapati, Subagan, Jasri menuju Manggis. Ada juga dari arananyar, Dukuh, Padang Kerta, Jeruk Manis, Susuan, Belong menuju Desa Bukit. Terakhir, Sarananyar, Dukuh, Padang Kerta, Pertigaan Abang, Pesagi, Ujung menuju Desa Seraya.

Jalur keenam untuk warga Subagan dan sekitarnya. Jalur evakuasi melalui Jalan Ahmad Yani, Galiran, Jasri, Perasi menuju Manggis. Jalur ketujuh untuk warga Kubu dan Abang. Tiga jalur disiapkan, mulai dari Culik, Berina, Mangsul, Walian menuju Desa Kelingkalih. Jalur Culik, Berina, Mangsul, Bajo, Magatelu menuju Terminal Pura Lempuyang. Ketiga, jalur Culik, Bias Lantang menuju Amed dan Desa Seraya.

Jalur kedelapan untuk warga Kubu dan sekitarnya. Jalur yang diakses melalui jalan nasional menuju Tianyar, Tejakula, Kubutambahan ke Buleleng. Jalur kesembilan merupakan jalur laut. Rutenya melalui Pantai Amed menuju Pelabuhan Padangbai di Manggis.

Anggota Badan Pengawas Pura Agung Besakih, Jro Gde Pande Sudarta mengatakan empat titik jalur masuk menuju Besakih sudah dipasangi portal. Mereka juga mendata warga yang keluar masuk jalur dan mencegah pihak tak berkepentingan untuk mengakses zona bahaya.

"Mereka yang masuk untuk sembahyang misalnya, tidak boleh lama-lama, sebab Gunung Agung statusnya sudah awas," katanya.

Masyarakat lokal, kata Sudarta tak bisa terus dibatasi. Mereka berdalih masuk ke zona merah untuk memantau rumahnya sejenak, kemudian kembali lagi ke pengungsian. Warga yang hendak sembahyang dilarang masuk sendiri, melainkan harus ditemani.

"Portal ini untuk mengetahui identitas dan melarang pihak di luar warga Besakih dan sekitarnya masuk ke wilayah Besakih," kata Sudarta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement