REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memiliki program kerja prioritas di 100 hari kepemimpinannya. Namun, menurut pendiri lembaga dakwah IHAQI Ustaz Erick Yusuf, program 100 hari kerja dianggap tidak perlu.
"Dalam 100 hari harus ini itu, saya kira tidak perlu. Tidak perlu kita terjebak pada ritual 100 hari," ujar dia pada Republika.co.id, Rabu (17/10).
Dalam sudut pandangnya, program 100 hari kerja justru lebih condong terlihat adanya rekayasa pencitraan. Erick menyarankan agar Anies-Sandi mulai saja mengerjakan janji-janji yang dulu disampaikan saat masih kampanye.
"Jadi fokus saja bekerja sesuai dengan janji-janji kampnyenya, sesuai kepentingan umat," ujar dia.
Tidak hanya mengingatkan Anies-Sandi, Erick juga mengajak masyarakat tidak membebani dengan target dan program prioritas 100 hari tersebut.
"Sebaliknya saya ingin mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung Anies-Sandi dan tidak membebani dengan hal-hal tidak perlu, jadi biarkan mereka bekerja," ujar Erick.
Presiden RI Joko Widodo melantik Anies-Sandi pada Senin (16/10). Pasangan ini resmi dilantik di Istana Negara pada pukul 16.00 WIB. Pasangan Anies-Sandi akan memimpin Jakarta selama lima tahun ke depan hingga 2022.