REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan, AS ingin memperdalam kerja sama dengan India dalam menghadapi pengaruh Cina di Asia. Menurutnya, AS dan India sebagai mitra strategis yang tidak hanya berbagi kedekatan demokrasi, tapi juga visi masa depan.
"(AS) tidak akan pernah memiliki hubungan yang sama dengan Cina, yang merupakan masyarakat nondemokratis," katanya seperti yang dilansir dari BBC News, Kamis (19/10).
Ia menambahkan, Beijing (Ibu Kota Cina) kadang-kadang bertindak di luar konvensi internasional seperti dalam perselisihan Laut Cina Selatan. Komentar tersebut dikatakan menjelang kunjungan Tillerson ke India pekan depan. Sementara, Presiden AS Donald Trump akan mengunjungi sejumlah negara Asia, termasuk Cina pada November nanti.
"Amerika Serikat mencari hubungan yang konstruktif dengan Cina, namun kami tidak akan menghindar dari tantangan Cina terhadap peraturan yang merubuhkan kedaulatan negara-negara tetangga dan merugikan AS serta teman kita," kata Tillerson ketika berbicara di Center for Strategic and International Studies, Washington, Kamis (19/10).
Beberapa jam setelah pidato Presiden Cina Xi Jinping di kongres Partai Komunis Cina, pejabat di pidato negara tersebut mengatakan Xi memberi isyarat bahwa Beijing bermaksud akan memainkan peran yang lebih besar di dunia.
Namun Tillerson mengkritik bahwa tindakan provokatif Cina di Laut Cina Selatan, secara langsung menentang hukum dan norma internasional yang telah ditetapkan oleh AS dan India.