Sabtu 21 Oct 2017 09:02 WIB

Presiden: Teladani Rasa Cinta Tanah Air Para Kiai

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID,  CIREBON -- Para kiai dikenal memiliki sikap kepedulian dan kecintaan yang tinggi pada Tanah Air. Bahkan, sejak sebelum perang kemerdekaan, para kiai sudah menerapkan ungkapan 'Hubbul Wathan Minal Iman' yang memiliki makna cinta Tanah Air adalah sebagian dari iman.

Oleh sebab itu, Presiden Joko Widodo mengajak umat Islam untuk mencontoh sikap dan  teladan para kiai. Ajakan ini disampaikan Kepala Negara saat memberikan sambutan pada Haul dan Khotmil Qur’an Pondok Pesantren Khas Kempek di Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat, Jumat (20/10).

“Teladan para kiai itu menunjukkan bahwa Islam dan kehidupan kebangsaan adalah selaras, beriringan, dan bukan bertentangan,” ujar Presiden.

Presiden yakin bahwa kerukunan dan kebinekaan bangsa Indonesia yang masih terjaga hingga saat ini tak lepas dari peran para kiai, termasuk KH Aqil Siraj dan semua santri Pondok Pesantren Khas Kempek, Cirebon. “Ini yang membuat iri negara-negara lain terhadap Indonesia,” tutur Presiden.

Presiden mengaku, keberhasilan ini selalu disampaikan saat bertemu dengan para Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan yang berkunjung ke Indonesia maupun saat konferensi internasional. Salah satunya, saat bertemu dengan Emir Qatar di Istana Kepresidenan Bogor, pada Rabu, 18 Oktober 2017 yang lalu.

"Ketemu Syeikh Tamim, Emir Qatar, saya sampaikan hal yang sama. Beliau juga baru tahu bahwa Indonesia memiliki 17 ribu pulau. Saya tunjukkan gambar-gambarnya," ungkapnya.

Hal tersebut dilakukan Presiden bukan tanpa alasan. Menurutnya, selama 41 tahun Indonesia menjalin hubungan diplomatik dengan Qatar, namun belum pernah sekalipun seorang Emir Qatar berkunjung ke Indonesia.

"Tiga tahun yang lalu beliau saya undang. Saya ketemu beliau di Qatar, saya undang. Syeikh Tamim, dimohon kehadirannya di Indonesia. Ditunggu kehadirannya oleh masyarakat Indonesia. Saya sampaikan 250 juta masyarakat Indonesia menunggu Syeikh Tamim Al Thani," ucap Presiden.

Oleh sebab itu, saat Syeikh Tamim memenuhi undangan tersebut beberapa hari yang lalu, Presiden pun tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Presiden menggunakan kesempatan tersebut untuk menunjukkan sejumlah tempat indah yang ada Indonesia, seperti Bali dan Raja Ampat.

Apalagi Syeikh Tamim diketahui memiliki hobi menyelam dan keindahan alam Indonesia membuatnya berjanji untuk kembali lagi ke Indonesia. "Apa yang dibisikkan Syeikh Tamim kepada saya? 'Presiden Jokowi, nanti saya kembali lagi ke Indonesia. Tapi saya tolong diantar menyelam di Raja Ampat ya'," ujar Presiden menceritakan kekaguman Syeikh Tamim.

Selain memperkenalkan destinasi wisata, kesempatan tersebut juga dimanfaatkan Presiden untuk menarik investor dari Qatar ke Indonesia. Hasilnya, kedua negara sepakat untuk melakukan kerja sama di bidang infrastruktur dan turisme.

sumber : kemenag.go.id
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement