REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Liverpool menelan pil pahit dipermalukan Tottenham Hotspur 1-4 pada laga pekan kesembilan Liga Primer Inggris di Stadion Wembley, Ahad (22/10). Buruknya koordinasi lini belakang menjadi penyebab utama kekalahan telak ini.
Atas hasil ini, the Reds tertahan di posisi delapan dengan nilai 13 hasil tiga kemenangan, empat imbang dan dua kali kalah. Sementara Tottenham juga tak beranjak di posisi ketiga. Namun the Lilywhites yang mengumpulkan nilai 20 hanya kalah selisih gol dari Manchester United di peringkat kedua.
Tottenham unggul cepat pada menit keempat lewat gol Harry Kane. Kane lepas dari jebakan offside setelah menyambut operan Kieran Trippier untuk menaklukkan Simon Mignolet.
Menit ke-12, the Lilywhites memperbesar skor. Kali ini lewat serangan balik melalui operan jauh kiper Hugo Lloris, Kane lepas dan memberikan umpan silang yang dituntaskan dengan sempurna oleh Son Heung-min.
Tertinggal dua gol, Liverpool tersengat. Hasilnya, Mohamed Salah memperkecil skor pada menit ke-24. Tendangan menyilang menyusur rumput yang dilepaskannya menaklukkan Hugo Lloris.
Pertandingan semakin sengit sejak gol Salah tercipta. Liverpool terus memberikan tekanan, sebaliknya Tottenham juga mendapatkan dua peluang melalui Kane akibat lemahnya lini belakang the Reds.
Sadar harus mengubah keadaan, pelatih Liverpool menarik Dejan Lovren pada menit ke-31 dan memasukkan Alex Oxlade-Chamberlain.
Klopp memilih memasang tiga bek untuk menambah pemain di tengah agar lebih cepat membendung alur serangan Tottenham. Pilihan Klopp cukup berhasil karena the Reds tak hanya mampu menahan gelombang serangan tim tuan rumah, melainkan juga terus menghadirkan ancaman ke pertahanan Tottenham. Salah di kanan dan Chamberlain di kiri merepotkan lini pertahanan Tottenham.
Sementara skuat asuhan Mauricio Pochettino lebih mengandalkan serangan balik lewat Kane. Walau lebih dominan hingga babak pertama berakhir, the Reds tak bisa mencetak gol tambahan untuk sekadar menyamakan kedudukan. Disiplinnya lini belakang Tottenham menutup semua alur bola berbahaya Liverpool yang diotaki Philippe Coutinho menjadi alasannya.
Saat babak pertama sepertinya akan berakhir dengan skor 2-1, Tottenham memperbesar skor pada injury time lewat Dele Alli. Dari situasi bola mati Tottenham, Matip menghalau bola dari kotak 16 dengan kepalanya. Tapi tandukannya tak membuat si kulit bundar menjauh. Alli menyambut bola di kotak penalti dengan tendangan first time yang menaklukkan Mignolet.
Awal babak kedua, Liverpool langsung mengambil inisiatif serangan. Beberapa kali serangan dari kedua sayap memberikan ancaman, tapi lini pertahanan Tottenham dingin mengantisipasi bahaya.
Justru pasukan Pochettino yang kembali memperbesar skor, kembali lewat bola mati. Buruknya komunikasi Mignolet dengan para bek the Reds membuat bola silang yang tak terlalu berbahaya gagal diamankan sehingga kemelut terjadi. Jan Vertonghen yang mendapatkan bola liar melepaskan tendangan ke gawang Liverpool, tapi ada Roberto Firmino menghalau bola di garis gawang. Si kulit bundar memantul ke arah Kane yang kali ini dengan sempurna menjebol gawang Liverpool.
Unggul tiga gol membuat Tottenham bermain semakin nyaman. The Lilywhites selalu bisa memutus alur bola sebelum menjadi bahaya. Performa apik Lloris juga membuat gawang Tottenham tak dibobol untuk kali kedua oleh pemain Liverpool.
Masuknya Daniel Sturridge pada menit ke-77 menggantikan Firmino tak memberikan efek berarti. Lini depan Liverpool seperti kehabisan akal untuk menembus rapatnya pertahanan Tottenham hingga laga berakhir.