REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Prestasi Semen Padang sangat anjlok di Liga 1 Indonesia musim ini. Klub milik PT Semen Padang Tbk tersebut untuk pertama kalinya menyentuh area yang tak diinginkan di tabel klasemen yakni zona degradasi.
Pada pekan ke-31 di Stadion Patriot, Bekasi, Ahad (22/10) kemarin, Kabau Sirah menelan kekalahan 0-2 dari tuan rumah Persija Jakarta. Anak-anak asuh Delfi Adri tak dapat berkutik melihat Bambang Pamungkas dua kali menjebol gawang mereka yang dijaga Jandia Eka Putra.
Semen Padang harus rela turun ke peringkat 16 dengan nilai 29. Peringkat 16 sudah berada di posisi yang sangat terancam untuk tak dapat berpartisipasi di Liga 1 musim depan.
Pada putaran kedua Liga 1, ternyata penampilan Semen Padang semakin buruk. Efisiensi dilakukan dengan memecat Didier Zokora.
Namun, ternyata Semen Padang tak menemukan pengganti yang menyamai level Zokora di lapangan tengah. Laga pertama di putaran kedua memang berhasil dimenangkan Semen Padang dengan skor 4-1. Tapi itu merupakan kemenangan terakhir yang mampu dibukukan tim kebanggan masyarakat Ranah Minang ini.
Di 13 laga beruntun sampai pekan ke-31 Semen Padang memetik empat hasil imbang dan sembilan kali kalah. Dalam rentetan buruk inilah manajemen SP memecat Nil Maizar. Pelatih karismatik yang pernah menangani timnas Indonesia itu dipecat pasca-Semen Padang kena bantai 0-4 di markas PSM Makassar awal Oktober ini.
Penggantinya Delfi Adri yang merupakan bekas asisten Nil tak mampu berbuat banyak atas keadaan sulit di Semen Padang. Delfi baru mencatatkan satu angka buat Semen Padang kala menahan imbang Madura United di pekan ke-28. Setelah itu, tiga laga berikutnya Semen Padang kalah beruntun lagi dari Persela, Mitra Kukar, dan teranyar dari Persija.
Momentum kalah di kandang Persija ini dimanfaatkan oleh Perseru Serui. Perseru yang selalu terbenam di zona degradasi sejak awal musim memanfaatkan kekalahan Semen Padang dengan mengalahkan tim kuat Persipura Jayapura di Stadion Marora akhir pekan kemarin. Perseru pun naik ke peringkat 15, unggul dua angka di atas Semen Padang.
Akhir pekan ini akan menjadi laga final buat Semen Padang dan Serui. Keduanya akan bentrok di Haji Agus Salim Padang pada pekan ke-32, Sabtu (28/10).
Bagi Delfi, ini adalah pertaruhan buat Semen Padang. Jika kalah lagi, bekas pemain yang ngetop di era 1980-an itu akan lempar handuk atas kondisi Semen Padang. "Kami akan menghadapi Perseru di kandang kami setelah ini. Itu adalah laga final. Jika kalah, kami habis," jelas Delfi.
Baca: Semen Padang, dari Papan Atas Sampai Zona Degradasi