REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 12 peneliti dari Australian Technology Network of Universities (ATN) berkolaborasi dengan delapan peneliti dari Kementerian Agama dan Kemenristekdikti menggelar kegiatan bertajuk The Inspiring Internasional Reasearch Excellence (IIRE) di Karawaci, Tangerang.
Contry Manager ATN, Josephiine Ratna mengatakan, salah satu tema menarik yang dikaji bersama dalam acara tersebut yaitu tentang keamanan pangan dan isu halal. Ia berharap para peneliti juga bisa meneliti tentang produk-produk halal di Indonesia.
"Kita mempunyai pembahasan enam bidang kategori penelitian dan studi yang bisa dipilih oleh para peserta. Salah satu yang menarik yaitu tentang food security and halal issues," ujarnya saat berbincangdengan Republika.co.id di Aryaduta Lippo Village Karawaci, Tangerang,Selasa (24/10).
Ratna mengatakan, dengan mengikuti kegiatan ini para peserta diharapkan bisa mempunyai inspirasi baru, baik dari sisi agama, sains, dan juga dari terapannya. Selain itu, para peserta juga diharapkan menjadi peneliti yang bisa membuat proposal penelitian yang inovatif, sehingga bisa mendapatkan beasiswa yang disediakan oleh ATN.
"Misalnya, mungkin nanti bisa membuat makanan tertentu untuk orang yang tinggal di gunung tapi tetap halal dan berenergi, sehingga jika dipasarkan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat juga. Nah hal inovatif seperti inilah yang nantinya bisa membuat peneliti kita naik ke level Internasional," ucapnya.
Berdasarkan pantuan Republika.co.id, setidaknya ada 50 peserta yang tertarik untuk mengikuti kajian tentang isu halal ini. Puluhan peneliti tersebut merupakan perwakilan dari berbagai macam perguruan tinggi yang berada di bawah Kemenristekdikti dan Kementerian Agama.