Kamis 26 Oct 2017 05:43 WIB

7 Indikator Kebahagiaan Dunia

Anak dan ibunya membaca Alquran. Istri salehah dan anak salehah merupakan dua dari tujuh indikator kebahagiaan hidup dunia.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Anak dan ibunya membaca Alquran. Istri salehah dan anak salehah merupakan dua dari tujuh indikator kebahagiaan hidup dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Ustaz Saefullah MA

         

Siapa yang tidak ingin hidup bahagia? Bukan hanya sekadar bahagia di dunia, tapi yang lebih penting lagi adalah bahagia di akhirat. Itulah doa seorang Muslim, setiap selesai shalat, “Ya Allah, berikanlah kepada kami kebahagiaan hidup di dunia, dan kebahagiaan hidup di akhirat,  dan lindungilah kami dari azab api neraka.”

Terkait dengan hidup bahagia itu, Ibnu Abbas ra menjelaskan, ada  tujuh indikator kebahagiaan di dunia.

Pertama, qolbun syakirun,  hati yang selalu bersyukur. Artinya selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress. Inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur.

Kedua, al azwaju sholiha, pasangan hidup yang saleh/salehah. Pasangan hidup yang saleh/salehah akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sakinah, mawaddah warohmah (tenang, penuh cinta dan kasih sayang).

Ketiga, al aulaadul abror, anak yang saleh/salehah,  Doa anak yang saleh/salehah untuk orang tuanya akan dikabulkan  Allah SWT. Berbahagialah orang tua yang memiliki anak saleh/salehah.

Keempat, al biatu sholihah, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita. Rasulullah SAW  menganjurkan untuk bergaul dengan orang-orang saleeh/salehah yang selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan bila kita salah.

Kelima, al maalul halal,  harta yang halal. Bukan banyaknya harta tapi halalnya harta yang dimiliki. Harta yang halal akan menjauhkan setan dari hati. Hati menjadi bersih, suci dan kokoh sehingga memberi ketenangan dalam hidup. Berbahagialah orang yang selalu menjaga kehalalan hartanya dengan teliti.

Keenam, tafaqquh fid dien, semangat untuk memahami agama. Dengan belajar ilmu agama, akan semakin cinta kepada agama dan semakin tinggi cinta kepada  Allah SWT dan Rasul-Nya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya.

Ketujuh, umur yang berkah. Yakni, umur yang semakin tua semakin saleh. Setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Semakin tua semakin rindu untuk bertemu dengan Allah SWT Sang  Maha Pencipta. Inilah semangat hidup orang-orang  yang berkah  umurnya. Berbahagialah orang-orang  yang umurnya berkah.

Semoga Allah karuniakan kepada kita tujuh indikator kebahagiaan hidup di dunia, sehingga hidup kita bahagia, tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Aamiin.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement