REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang abad ke-20, karya seni Islam yang bernilai sejarah tidak mendapatkan cukup banyak pujian sebagaimana mestinya dari publik dunia. Namun, minat masyarakat internasional untuk mengenali kembali sisa-sisa kemegahan peradaban umat Islam masa lampau mengalami peningkatan yang terbilang pesat selama beberapa tahun belakangan. Itu bisa dilihat dari ramainya kunjungan turis mancanegara ke sejumlah tempat wisata, seperti Museum Topkapi di Turki, Museum Alexandria di Mesir, dan beberapa museum lainnya di jazirah Arab.
Kendati demikian, mungkin tidak banyak yang tahu bahwa di Malaysia ada satu museum yang sengaja didirikan khusus untuk memamerkan ribuan karya seni Islam. Museum itu terletak di Kota Kuala Lumpur, tepatnya di dekat kompleks Masjid Nasional Malaysia dan ka wasan rekreasi Taman Botani Perdana. Museum itu sangat mudah dijangkau oleh para turis, karena lokasinya yang berada di ibu kota negeri jiran tersebut.
Museum Seni Islam Malaysia didirikan pada 1998. Museum ini menjadi tempat pameran besar bagi beberapa potongan sejarah peradaban Islam yang paling mengesankan serta bagi beberapa karya seni modern dan kontemporer. Museum yang terdiri dari tiga lantai ini menampilkan berbagai koleksi seni nan indah dan menawan yang dikumpulkan dari berbagai penjuru dunia Islam.
Dilansir dari laman Mvslim.com, mu seum ini menyimpan lebih dari 7.000 per nak-pernik dan koleksi sastra yang dite lurkan oleh para seniman Muslim masa lalu. Di lantai pertama museum ini, para pengunjung dapat menyaksikan keindahan permadani buatan suku Badui. Suku yang hidup secara nomaden di jazirah Arab itu memang terkenal keahliannya dalam membuat desain karpet yang ru mit untuk dihamparkan di dalam tenda-tenda mereka.
Denah di lantai kedua dan ketiga Museum Seni Islam Malaysia dibagi menjadi beberapa galeri alias ruang pameran. Setiap ruang itu menampilkan barang-ba rang yang berkaitan dengan genre ke budayaan tertentu. Di lantai kedua mu seum, pengunjung bisa menemukan ga leri yang menampilkan beragam model arsitektur, karya sastra, mushaf Alquran kuno, karya manuskrip, serta barang-ba rang, seperti tembikar, keramik, pa kai an, aksesori, senjata, dan dekorasi dari India, Cina, dan Malaysia.
Sementara, di lantai ketiga museum, ter dapat sejumlah galeri yang menam pil kan koleksi seni dari dunia Arab dan negara-negara lain. Barang-barang yang dipamerkan di sini di antaranya berupa produk tekstil, perhiasan, senjata, baju zirah, koin, serta peralatan berbahan logam, kayu, dan keramik.
Koleksi karya arsitektur di museum ini ditampilkan dalam bentuk model miniatur dari berbagai masjid yang ada di dunia. Mulai dari Masjid al-Haram di Makkah, Masjid Nabawi di Madinah, hingga masjid-masjid lain yang berada di Asia Tenggara, Afrika, Timur Tengah, bahkan Eropa. Di samping itu, di sini juga dipamerkan model arsitektur asli Turki Utsmaniyah yang pernah dibuat pada 1235 Hijriyah.
Bagian yang paling menawan dari Museum Seni Islam Malaysia adalah galeri yang menampilkan koleksi mushaf Alquran dan manuskrip. Di galeri tersebut, pengunjung dapat menyaksikan beberapa fragmen tertua kitab suci umat Islam yang kondisinya masih tetap terawat sampai sekarang. Mushaf kuno itu berasal dari abad kedelapan Masehi.
Pengunjung juga dapat menikmati beragam kar ya kaligrafi yang menggambarkan tentang perkembangan proses penulisan naskah Alquran di berbagai belahan dunia. Sementara, koleksi ma nus krip yang dipamerkan di galeri tersebut antara lain berupa catatan hadis yang diriwayatkan oleh Imam al- Bukhari serta dokumentasi karya para astronom dan peneliti Islam lainnya.