REPUBLIKA.CO.ID, MILAN — Situasi AC Milan sedang limbung pascakekalahan dalam empat dari sepuluh pertandingan terakhir Serie A musim 2017/2018. Tiga dari empat kekalahan tersebut diterima il Rossoneri dari tiga pesaing papan atas yakni SS Lazio, AS Roma, dan Inter Milan, serta satu dari tim kuda hitam Sampdoria.
Alhasil untuk sementara Milan duduk di peringkat delapan dengan nilai 16 terpaut 12 poin dari pemuncak klasemen Napoli. Situasi tersebut mengapungkan rumor pemecatan terhadap pelatih Vincenzo Montella.
Sebagian suporter merasa kecewa dengan performa yang ditunjukkan oleh Leonardo Bonucci dan kawan-kawan. Hal itu langsung mendapat respons dari manajemen Milan yang menyatakan masih memberi kesempatan bagi pelatih 43 tahun.
"Kita semua memiliki waktu dalam hidup dan profesi kita. Bukan hanya Montella yang memiliki waktu tertentu, seperti yang kita miliki, termasuk saya sendiri,” ucap Direktur Milan Massimiliano Mirabelli kepada Sky Sport Italia beberapa pekan lalu.
Mirabelli mengatakan Montella tidak hanya bertanggung jawab terhadap skuat utama Milan. “Kami memberi pelatih sebuah kelompok pemain muda yang harus ia kembangkan. Pemilik klub membantu kami melakukan pekerjaan kami. Setelah mengatakan semua itu, waktu terus berjalan untuk semua orang," ujar dia.
Ya, Rossoneri mengawali musim ini dengan ekspektasi menggunung setelah berganti kepemilikan dari Silvio Berlusconi ke investor asal Cina Yonghong Li. Mereka juga telah mendatangkan 11 pemain sekaligus dalam bursa transfer musim panas 2017.
Tentu Montella tak bisa instan begitu saja mengubah cara bermain 11 pemain tersebut menjadi satu kesatuan, kelompok yang padu dan solid. "Ini adalah risiko pekerjaan kami. Itu terjadi pada para pelatih dan direktur hebat yang tidak mendapatkan hasil di tahun pertama mereka dan kemudian mungkin meraihnya nanti," ujar Mirabelli.
Surat kabar Calciomercato mengungkap, Montella tak langsung dipecat karena Milan akan menghadapi banyak pertandingan dalam tiga pekan ke depan. Setelah menang melawan Chievo Verona tengah pekan kemarin, il Diavollo Rosso sudah ditunggu seteru abadinya Juventus di San Siro, Sabtu (23/10) malam.
Usai itu, Milan akan berkunjung ke markas AEK Athens di Liga Europa dan menghadapi Sassuolo di Liga Italia. Mungkin terdengar klise, tapi ini adalah fakta. Musim kompetisi 2017/2018 masih panjang.
Waktu untuk mengevaluasi masih banyak. Montella, bersama dengan manajemen Milan bisa mengevaluasi kesalahan demi kesalahan yang terjadi di sebuah pertandingan.
Sembari mengoreksi kesalahan demi kesalahan, ada satu hal lain yang bisa dilakukan oleh Montella, yaitu dengan segera membentuk kohesi di dalam skuat yang ia pimpin. Sebab eks pelatih Catania dan Fiorentina menilai para pemain yang ada di dalam timnya belum menyatu seluruhnya. Mereka masih baik secara individu, namun belum baik sebagai sebuah tim.
Alhasil tentu sangat membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk membentuk kohesi tersebut. Apalagi Milan sekarang berisikan pemain-pemain anyar yang sedang berusaha bermain sebagai satu kesatuan tim.
Kecuali, Marco Fassone dan Mirabelli memiliki sifat tidak sabaran seperti halnya mantan Presiden Palermo Mauricio Zamparaini dan juga mantan presiden Inter Milan Massimo Moratti yang kerap memecat pelatih pada medio pertengahan 1990-an.
Pelatih bertinggi badan 1,75 cm datang ke San Siro dengan ekspektasi menggunung. Banyak harapan besar lahir dari tribun selatan (curva sud) stadion berkapasitas 80.000 bangku penonton.
Tugas terpenting Montella adalah mengembalikan mentalitas para pemain Milan sebagai tim juara.
Berikut lima alasan AC Milan harus pertahankan Montella dilansir berbagai sumber, Jumat (27/10):