REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris tolak mengakui kemerdekaan Katalunya dari Spanyol. Inggris menilai deklarasi kemerdekaan Katalunya adalah ilegal, seperti yang ditegaskan oleh Mahkamah Konstitusi Spanyol.
"Inggris tidak akan pernah mengakui deklarasi kemerdekaan sepihak yang dibuat oleh parlemen daerah Katalan," kata juru bicara Theresa May seperti dilansir BBC, Jumat (28/10).
May mengatakan, alasan Inggris menolak kemerdekaan Katalunya, karena Mahkamah Konstitusi Spanyol meyatakan deklarasi kemerdekaan itu ilegal. "Ini didasarkan pada pemungutan suara yang dinyatakan tidak sah oleh pengadilan Spanyol," katanya.
Lebih dari itu, May mengatakan, alasan Inggris menolak kemerdekan Katalunya dari Spanyol, karena Inggris ingin menegakan konsitusi dan ingin melihat negara itu tetap bersatu tanpa ada pemisahan kekuasan dalam satu wilayah.
"Kami terus ingin melihat peraturan hukum ditegakkan, konstitusi Spanyol dihormati, dan persatuan Spanyol dipertahankan," katanya.
Berbeda dengan Inggris, Pemerintah Skotlandia mahal mendukung deklarasi kemerdekaan Katalunya dari Spanyol. "Kami memahami dan menghormati posisi pemerintah Katalunya," kata Sekretaris Kabinet Kebudayaan, Pariwisata dan Luar Negeri Skotlandia, Fiona Hyslop.
Hyslop menyarankan negara anggota Uni Eropa lainnya mesti menghormati deklarasi kemerdekaan Katalunya dan tidak memaksakan penolakannya dengan memprovikasi anggota Uni Eropa lainnya untuk menyatakan penolakannya terhadap dekelarasi kemerdekaan.
"Ini harus menjadi perhatian negara Uni Eropa di mana-mana,"katanya.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson menawarkan dukungannya kepada PM Spanyol untuk mengajak negara Uni Eropa lainnya menolak kemerdekaan Katalunya. Sebab referendum tentang kemerdekaan telah bereputasi baik terhadapa undang-undang.
"Oleh karena itu kami tetap sangat jelas dalam pandangan kami bahwa kita harus menjunjung tinggi integritas dan kedaulatan konstitusional Spanyol," katanya.