Rabu 01 Nov 2017 16:56 WIB

Presiden Uzbekistan Siap Bantu Investigasi Serangan New York

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ani Nursalikah
Sedikitnya delapan orang tewas dan 11 lainnya cedera di New York, Amerika Serikat (AS), setelah sopir truk masuk ke jalur sepeda di Lower Manhattan dan menabrak sejumlah orang di sana.
Foto: AP/Bebeto Matthews
Sedikitnya delapan orang tewas dan 11 lainnya cedera di New York, Amerika Serikat (AS), setelah sopir truk masuk ke jalur sepeda di Lower Manhattan dan menabrak sejumlah orang di sana.

REPUBLIKA.CO.ID, TASHKENT -- Pemerintah Uzbekistan siap membantu Amerika Serikat mengidentifikasi pelaku penabrakan di New York. Mereka juga siap membantu investigasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Hal ini tersebut disampaikan Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev melalui surat yang dikirimkan ke Gedung Putih. Surat tersebut juga memuat pernyataan belasungkawa pemerintah Uzbekistan atas peristiwa mengenaskan tersebut.
 
"Kami siap memberikan semua yang dibutuhkan untuk membantu investigasi dari aksi teror ini," kata Mirziyoyev, Rabu (1/11).
 
Seorang pria yang mengendarai truk sewaan menabrak para pejalan kaki dan pengendara sepeda di jalur sepeda di samping Sungai Hudson di New York City pada Selasa, (31/10) kemarin. Pelaku lantas diidentifikasi sebagai warga negara Uzbekistan.
 
Tersangka berusia 29 tahun itu diidentifikasi oleh dua sumber penegak hukum sebagai Sayfullo Habibullaevic Saipov. Pelaku datang ke negeri Paman Sam pada 2010.
 
Menurut sumber penegak hukum, tersangka yang ditembak oleh polisi akan dioperasi. Petugas bisa berbicara dengannya sebelum operasi. Namun tidak diketahui apakah tersangka mengatakan kepada polisi mengenai sesuatu.
 
Seorang sumber penegak hukum mengatakan, Saipov baru-baru ini tinggal di New Jersey. Tetangganya mengatakan, dia baru saja tinggal di Paterson, tidak jauh dari New York.
 
Pria itu kemudian menyewa truk di New Jersey pada Selasa untuk melakukan aksi jahatnya. Akibat insiden tersebut delapan orang tewas dan 11 orang mengalami luka-luka.
 
 
 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement