REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- Pengusaha properti yang memiliki bisnis properti di wilayah eks Karisidenan Banyumas, mengeluhkan lesunya bisnis penjualan rumah tipe sedang hingga mewah. Ketua Real Estat Indonesia (REI) Komisariat Banyumas Alam Priyanto, menyebutkan tipe rumah yang sulit terjual adalah rumah yang dijual dengan harga Rp 250 juta ke atas.
''Kondisi ini, sebenarnya tidak hanya berlangsung pada tahun 2017 ini saja. Tapi sudah berlangsung sejak 2015. Sejak itu, tingkat pembelian rumah tipe sedang hingga mewah, terus mengalami penurunan,'' jelasnya, Kamis (2/11).
Untuk menghadapi penurunan penjualan rumah sedang-mewah, REI Komisariat Banyumas terus melakukan berbagai upaya untuk mendongkrak tingkat penjualan. Antara lain dengan melakukan pameran perumahan dan percepatan pembangunan.
Berbeda dengan tingkat penjualan rumah tipe sedang dan mewah, Priyanto menyebutkan, tingkat penjualan rumah sederhana yang mendapat subsidi dari pemerintah, masih cukup baik. Sejak awal tahun hingga bulan Oktober 2017, dia menyebutkan ada sebanyak 500 unit rumah yang terjual.
Besarnya minta pembeli rumah kelas sederhana ini, selain murah dan disubsidi, bentuk pembayaranya lebih mudah. Karena menerapkan pembayaran tetap, dari pembayaran bulan pertama hingga bulan terakhir.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu satu Pintu Kabupaten Banyumas Herni Sulastri, menyebutkan penyumbang nilai investasi terbesar yang ditanamkan di Banyumas adalah sektor perumahan.
''Dari target investasi sepanjang tahun 2017 sbesar Rp 252 miliar, sumbangan terbesar memang dari sektor perumahan. Nilainya mencapai 36 persen, atau sebesar Rp 113,04 miliar,'' jelasnya.
Menurutnya, selain sektor perumahan, penyumbang terbesar lainnya inevstasi di Banyumas adalah dari sektor usaha pariwisata dan perhotelan.