REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kegiatan Jakarta Marathon 2017 yang diselenggarakan pada Ahad (29/10) adalah Jakarta Marathon terburuk selama lima tahun.
“Jakarta Marathon komunitasnya datang, mereka berikan evaluasi bahwa ini adalah Jakarta Marathon terburuk selama lima tahun karena untuk khusus pelari jarak jauh dan pelari mancanegara mengambil 42 kilometer temukan jalur nggak steril," kata Sandiaga di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (3/10).
Pelari ada yang beberapa kali terpepet kendaraan. Bahkan, ada satu korban tertabrak di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) sampai ditabrak mobil fortuner putih gambarnya viral. “Ada pelari dari Tokyo terkejar busway,” katanya.
Karena itu, dia mengatakan, komunitas Jakarta Marathon meminta evaluasi secara menyeluruh. “Jadi saya nanti akan dipanggil penyelenggaranya untuk duduk sama-sama di mana tahun depan apakah rutenya bisa dipertahankan atau penyelenggaranya masih melibatkan komunitas atau keselamatan pelari belum prioritas harus diperhatikan," kata Sandiaga.
Awalnya, dia berpikir komunitas lari datang ke Bali Kota pada Kamis (2/11) ingin mengucapkan terima kasih karena Sandiaga ikut lari namun ternyata mereka emosi sekali. "Jakarta Marathon bukan punya pemprov tapi dilakukan beberapa pihak. Pemprov hanya memberikan beberapa aspek, tahun depan kita akan duduk sama-sama," kata Wagub.
Sandiaga ikut serta dalam even Jakarta Marathon sejak 2013, atau selama lima tahun ini. Tahun ini, menurut dia, penyelenggaraannya lebih baik namun ternyata tidak.
"Tapi kata teman-teman itu karena saya dikawal jadi begitu sudah lewat Satpol PP kan bilang Monas 2 (kode pengamanan untuk Sandiaga). Jadi bagus, saya lewat nggak ada kendaraan," kata Sandiaga.
Dia menambahkan observasi yang dia lakukan tidak valid karena dia berlari dikawal komunitas Jakarta Berlari, Satpol PP, dan Dishub DKI. “Saya pikir waktu finis, 'wah bagus, yah' tapi kata mereka karena saya dikawal," kata Sandiaga.